Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lagi, Ada Korban Terjerat Kabel di Jakarta, Korban Tim Riders SLANK

image-gnews
Dwi Yudha Prawira, tim riders grup band SLANK dan personel Usman Hamid and The Blackstones, mengaku menjadi korban terjerat kabel menjuntai di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu, 23 Desember 2023. Foto: Istimewa
Dwi Yudha Prawira, tim riders grup band SLANK dan personel Usman Hamid and The Blackstones, mengaku menjadi korban terjerat kabel menjuntai di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu, 23 Desember 2023. Foto: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dwi Yudha Prawira, tim riders grup band SLANK dan personel Usman Hamid and The Blackstones, mengaku menjadi korban terjerat kabel menjuntai di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu, 23 Desember 2023 malam lalu. 

“Itu sekitar pukul 18.30 WIb di sekitaran Pasar Kramat Jati arah PGC,” kata Yudha menceritakan kronologis kecelakaan yang menimpanya saat dihubungi Tempo, Rabu, 27 Desember 2023.

Saat itu, kata Yudha, dia berencana pulang ke rumahnya di Cipinang Muara. Yudha mengendarai sepeda motor dengan kecepatan sekitar 60 kilometer per jam. Tiba-tiba, kata dia, sudah ada kabel di lehernya.

“Motor sudah sempat goyang, saya buru-buru ngerem. Pas ngerem, kabel yang di leher udah gitu, seperti orang ditebas gitu,” tuturnya. “Kabel agak kecil dan tidak kelihatan,” ucap dia menambahkan. 

Yudha tidak mengetahui siapa pemilik kabel itu lantaran saat kejadian ia fokus dengan rasa sakitnya. Namun, menurut dia, ada dua teknisi di atas yang sedang memperbaiki kabel, mengenakan baju lengan panjang dan celana kain berwarna merah, dan di bagian belakang ada garis berwarna putih.

“Terus ada tiga orang juga di bawah pakai baju biasa tapi laki-laki semua,” ucap dia.

Menurut dia, orang-orang itu sedang memperbaiki kabel dan membuatnya celaka. “Pokoknya mereka juga gak ada SOP, apa pasang rambu gitu, tidak ada,” katanya.

Setelah kejadian, Yudha hanya mengobati lukanya dari obat yang diresepkan dokter dari apoteker kenalannya. Dia tidak berencana memperpanjang masalah ini. Namun, beberapa hari kemudian lukanya semakin parah. “Ternyata lukanya besar dan sekarang terasa sakit,” ucapnya.

Usman Hamid, rekan Yudha, mengatakan setelah mendapat cerita dari temannya, dia mencari tahu ciri-ciri seragam teknisi. “Kalau saya lacak di Google seperti Telkom. Dugaan dilihat dari seragamnya,” tuturnya saat dihubungi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, saat itu temannya tidak menanyakan identitas pemilik kabel karena kondisi yang kesakitan. Setelah beberapa hari mengetahui kondisi rekannya semakin parah, dia memutuskan melaporkan kejadian itu ke kepolisian. 

“Sudah laporan ke Mabes sekitar jam 11.00 atau 10.00 WIB tadi,” ucapnya. 

Usman sempat mencari tahu kejadian serupa, dia mendapatkan informasi ada kasus serupa yakni kasus pengemudi ojek online yang terjerat di Jakarta Barat, kasus Sultan Rifat Alfatih, dan kasus di Bandung. 

“Sebenarnya ini bisa kena pidana orang-orang yang bertanggung jawab atas kabel semrawut akibat kelalaian mereka dalam mengurus kabel,” ujarnya.

Saat melaporkan tadi, Usman mengatakan telah berkomunikasi dengan Ditintelkam Bareskrim Polri. “Mereka berjanji akan follow up paling tidak di Polda,” ujarnya.

Usman menuturkan belum ada tanda terima dari laporannya. Jika petugas tidak segera menindaklanjutinya, pihaknya bakal menanyakan lagi. “Langkah ke depan akan kami ingatkan lagi ini kan masih pada libur ya,” katanya.

Pilihan Editor: Kaleidoskop 2023: Huru-Hara Polusi Udara Jakarta dan Berbagai Cara tak Ampuh Mengatasinya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amnesty International Ungkap Ada Pembungkaman Suara Masyarakat di MotoGP Mandalika

6 hari lalu

Mekanik dari tim MT Helmets - MSI Moto2 mempersiapkan motor di Paddock menjelang balapan MotoGP 2024 Mandalika di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Kamis 26 September 2024. MotoGP Mandalika akan berlangsung pada 27-29 September 2024. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Amnesty International Ungkap Ada Pembungkaman Suara Masyarakat di MotoGP Mandalika

Amnesty International mengkritik pengamanan berlebihan di arena MotoGP Mandalika sampai menerjunkan ribuan aparat keamanan.


Pro-Kontra Penghapusan Nama Soeharto dalam TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998

6 hari lalu

Mantan Presiden Soeharto, menaiki motor gede. istimewa
Pro-Kontra Penghapusan Nama Soeharto dalam TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998

Beberapa pihak menanggapi keputusan MPR yang menghapus nama Soeharto dalam TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998. Ini pro dan kontranya.


Amnesty Sebut Pengerahan Aparat di MotoGP Mandalika Ancam Kebebasan Berpendapat

6 hari lalu

Pembalap KTM Factory Jack Miller (tengah) beradu kecepatan dengan pembalap Trackhouse Miguel Oliveira (kri) dan pembalap VR46 Marco Bezzecchi (kanan) saat mengikuti sesi latihan bebas MotoGP Mandalika di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Jumat 27 September 2024. Dalam latihan bebas I tersebut catatan waktu tercepat diraih pembalap Prima Pramac Franco Morbideli. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Amnesty Sebut Pengerahan Aparat di MotoGP Mandalika Ancam Kebebasan Berpendapat

Pada ajang balap MotoGP di Sirkuit Mandalika, ribuan aparat keamanan dikerahkan lengkap dengan mobil meriam air dan mobil gegana.


Penghapusan Nama Soeharto dari Tap MPR tentang KKN, Usman Hamid: Langkah Mundur Reformasi

7 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid saat menggelar Aksi Kamisan di depan Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis, 19 September 2024. Aksi kamisan ke-832 menyoroti isu pelanggaran HAM berat di Papua seperti pembunuhan pendeta Yeremia. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Penghapusan Nama Soeharto dari Tap MPR tentang KKN, Usman Hamid: Langkah Mundur Reformasi

Usman menilai, keputusan menghapus nama Soeharto dari TAP MPR Nomor 11/1998 bakal berdampak bagi masyarakat sipil dan para korban kejahatan masa lalu.


Pusdokkes Polri Imbau Masyarakat Melapor Jika Ada Anggota Keluarga Hilang Terkait Identifikasi 7 Mayat di Kali Bekasi

11 hari lalu

Tangis keluarga salah satu jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi saat melapor ke Pos DVI Ante Mortem, RS Bhayangkara TK.I Pusdokkes Polri, Ahad 22 September 2024.Tempo/Leni
Pusdokkes Polri Imbau Masyarakat Melapor Jika Ada Anggota Keluarga Hilang Terkait Identifikasi 7 Mayat di Kali Bekasi

Saat ini sudah ada empat orang yang mendatangani RS Polri Kramat Jati untuk mencari keluarganya yang diduga mayat di Kali Bekasi.


20 Tahun Pembunuhan Munir, Amnesty: Tak Ada Niat Politik dari Pemerintah Ungkap Pelaku Utama

27 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
20 Tahun Pembunuhan Munir, Amnesty: Tak Ada Niat Politik dari Pemerintah Ungkap Pelaku Utama

Pada 7 September 2024, menandai dua dekade pembunuhan Munir Said Thalib, aktivis yang gigih memperjuangkan hak asasi manusia.


Amnesty Berharap Paus Fransiskus Soroti Konflik di Tanah Papua

30 hari lalu

Paus Fransiskus (kiri) tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta disambut oleh Ignasius Jonan dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Tangerang, 3 September 2024. Biro Pers Vatikan
Amnesty Berharap Paus Fransiskus Soroti Konflik di Tanah Papua

Amnesty International Indonesia berharap kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia menyoroti kondisi di Tanah Papua yang berkecamuk konflik.


Peringatan Hari Anti-Penghilangan Paksa Internasional di Fisip Unair, Usman Hamid: Perjuangan ke Depan Makin Berat

33 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid (kanan pegang gitar) dalam acara peringatan Hari Anti-penghilangan Paksa Internasional di Fisip Unair, Surabaya, Sabtu, 31 Agustus 2024. TEMPO/Kukuh S. Wibowo
Peringatan Hari Anti-Penghilangan Paksa Internasional di Fisip Unair, Usman Hamid: Perjuangan ke Depan Makin Berat

Usman Hamid melihat perjuangan mencari keadilan atas kasus penghilangan paksa 13 aktivis prodemokrasi pada 1998 ke depan makin berat.


DPR Tolak Semua Calon Hakim Agung Usulan KY, Begini Kata Amnesty International Indonesia

35 hari lalu

Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid. TEMPO/Adinda Jasmine
DPR Tolak Semua Calon Hakim Agung Usulan KY, Begini Kata Amnesty International Indonesia

Komisi hukum DPR menolak menjalankan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap sembilan calon hakim agung dan tiga hakim ad hoc.


Aksi Kawal Putusan MK, Usman Hamid Beberkan Dosa-dosa Jokowi

42 hari lalu

Massa aksi dari berbagai elemen akademisi, aktivisi, mahasiswa, hingga masyarakat sipil mendatangi Mahkamah Konstitusi atau MK pada Kamis, 22 Agustus 2024. Aksi ini merupakan bentuk protes atas pembangkangan DPR terhadap putusan MK. Tempo/Novali Panji
Aksi Kawal Putusan MK, Usman Hamid Beberkan Dosa-dosa Jokowi

Usman Hamid beberkan dosa-dosa Jokowi dalam aksi kawal putusan MK di depan gedung Mahmakah Konstitusi.