TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi memanggil empat camat terkait kasus foto pamer jersey bernomor punggung 2 pada Jumat, 12 Januari 2024.
"Besok kami panggil lagi empat camat, dari Bekasi Barat, Bekasi Timur, Mustikajaya, Jatisampurna," kata Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Kota Bekasi, Muhammad Sodikin saat dikonfirmasi wartawan, Kamis, 11 Januari 2024.
Sodikin menjelaskan, pemanggilan para camat itu guna mengusut tuntas kasus dugaan pelanggaran netralitas ASN tersebut. Empat camat yang dipanggil besok ada dalam foto aksi pamer jersey nomor 2 yang turut diikuti Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhammad.
Sejauh ini, Bawaslu Kota Bekasi sudah memeriksa enam orang. Lima orang di antaranya, Camat Pondok Gede, Camat Jatiasih, Camat Rawalumbu, Camat Pondok Melati, dan Camat Bantargebang. Satu orang lainnya, yakni pimpinan Bank BJB Kota Bekasi.
"Rencananya minggu depan (pemanggilan Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad), kalau hari belum tahu nanti ya saya kabari, yang pasti kami agendakan minggu depan," ujar Sodikin.
Bawaslu memiliki waktu 14 hari kerja atau hingga 23 Januari 2024 untuk menentukan apakah ada atau tidak pelanggaran netralitas ASN dalam kasus tersebut.
Sebelumnya, foto pamer jersey bernomor 2 itu diambil ketika ASN Kota Bekasi bermain sepak bola di Stadion Patriot Candrabhaga pada Jumat, 29 Desember 2023. Kegiatan tersebut merupakan rutinitas ASN Kota Bekasi untuk menjaga silaturahim.
Dalam foto tersebut, tampak Gani berfoto bersama sejumlah ASN di pinggir lapangan. Beberapa ASN terlihat memegang jersey dan memperlihatkan nomor dua saat difoto. Terpantau ada lima ASN yang memamerkan jersey nomor 2 dalam foto itu.
Terkait hal itu, Gani mengklaim hal tersebut murni ketidaksengajaan. “Tidak ada satu pun dari rekan-rekan kami yang hadir di stadion untuk menyuarakan atau mendukung kepada salah satu partai tertentu dan saya jamin hal tersebut tidak terjadi di Pemkot Bekasi," kata Gani dalam keterangan resmi tertulis, Rabu, 3 Januari 2023.
Pilihan Editor: Jakarta Kumuh karena Atribut Kampanye, Heru Budi: Kasih Kesempatan buat Demokrasi