TEMPO.CO, Depok - Perwira Urusan (Paur) Humas Polres Metro Depok Inspektur Polisi Satu Made Budi ungkap kronologi pelajar SMP yang tewas bersimbah darah di Jalan Raya Sawangan, Kelurahan Rangkapanjaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Kamis malam, 13 Juni 2024. Made mengatakan berdasarkan keterangan sementara yang didapat, sekitar pukul 20.30 WIB korban bersama beberapa temannya tawuran di Gerbang Tol Desari Jalan Raya Sawangan.
"Di sana, korban mengalami luka tusuk di bagian dada sebelah kanan," terang Made saat dikonfirmasi, Jumat siang, 14 Juni 2024.
Lantaran kalah tawuran dan menderita luka, ujar Made, akhirnya mereka kabur. Korban yang terluka dibonceng temannya menggunakan sepeda motor ke arah Simpang Mampang. "Tetapi saat di dekat Mie Gacoan, korban terjauh. Akhirnya dihampiri juru parkir dan warga di sana," tutur Made.
Saat itu warga hendak menolong. Ketika hendak mengevakuasi, warga mendapati darah di tubuh korban. Sementara temannya yang membawa motor meninggalkan korban di lokasi.
Korban kemudian dibawa ke RS Bhakti Yuda menggunakan mobil tanggap bencana Bank Mandiri tidak jauh dari lokasi. Namun nyawa korban tidak tertolong karena menderita luka parah. "Kasus ini masih dalam penyelidikan, untuk siapa-siapa yang terlibat (tawuran dan asal sekolah) masih diselidiki," ucap Made.
Sebelumnya, seorang pelajar SMP di Depok ditemukan tewas bersimbah darah di dekat Mie Gacoan Jalan Raya Sawangan, Kelurahan Rangkapanjaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kamis malam, 13 Juni 2024. Salah satu saksi mata di lokasi kejadian Brian Pramudya (30 tahun) mengungkapkan sekitar pukul 20.45 WIB korban berboncengan dengan temannya menggunakan motor matik dari arah Sawangan menuju Simpang Mampang.
"Tahu-tahu jatuh, saya juga tidak lihat, tahunya sudah jatuh, saya pikir ditabrak mobil, temannta teriak 'tolong-tolong', akhirnya banyak orang-orang pada datang mau menolongin," kata Brian di lokasi kejadian.
Pilihan Editor: Kasus Polwan Bakar Suami, Pengamat Pertanyakan Efektivitas Satgas Judi Online