TEMPO Interaktif, Jakarta - Polisi masih memeriksa Evi, 45 tahun, yang diduga nekad membakar rumahnya sendiri di Perkampungan Nelayan Muara Angke RT 6/RW 1, Muara Angke, Pluit, Jakarta Utara semalam (4/2). Selain membakar rumahnya sendiri, api juga membakar 26 rumah lain di sekitarnya.
"Kami masih memeriksa tujuh orang saksi termasuk Evi," kata Kapolsek KPPP Sunda Kelapa Ajun Komisaris Kristanto Yoga Darmawan. Menurut dia, penyebab kebakaran memang belum dipastikan. "Yang jelas bukan akibat hubungan arus pendek listrik," katanya. Oleh karena itu, tim Laboratorium Forensik akan memeriksa penyebab kebakaran.
Menurut sejumlah warga, Evi sengaja membakar rumahnya. Elis, 36 tahun, warga sekitar, mengatakan Evi sudah sering mengancam akan membakar rumah. "Dia sudah pernah mencoba bakar rumah sekitar lima bulan lalu, tapi ketahuan warga lalu disiram," kata dia.
Menurut Elis, setiap kali bertengkar dengan Mulkti suaminya, Evi selalu mengancam akan membakar rumah. "Bulan lalu dia marah-marah lalu memecahkan kaca rumah sendiri," kata dia. Warga juga melihat Evi membeli dua liter bensin sore kemarin, tapi tak ada yang curiga ia akan nekad membakar rumah. "Ternyata emang udah direncanain. Barang-barang di rumah dia juga sudah dipindahin," katanya. Warga juga mencium bau bensin yang menyengat dari rumah Evi.
Sebanyak 33 keluarga yang terdiri dari 179 jiwa kehilangan tempat tinggal. Kebakaran yang mulai terjadi pada pukul 23.00 WIB itu baru dapat dipadamkan tiga jam kemudian setelah sedikitnya 15 mobil pemadam kebakaran diturunkan.
Sampai siang ini, sejumlah bantuan terus berdatangan. Dari kelurahan, empat karung beras seberat 200 kilogram, dan mie instan 15 dus. Dari Palang Merah Indonesia nasi bungkus 100, air mineral 10 dus, mie instan 24 dus, dan pakaian empat dus. Suku Dinas Sosial Jakarta Utara juga memberikan bantuan 100 bungkus nasi.
SOFIAN