Ibu Gunawan, Nami, 45 tahun, menceritakan penyakit anaknya tersebut diketahui ketika Gunawan berusia lima bulan. Saat itu, Gunawan sempat menderita kejang-kejang. Pihak keluarga kemudian membawa Gunawan berobat ke rumah sakit. Bahkan, putra bungsunya ini sempat menjalani perawatan di dua rumah sakit yang berbeda, yakni Rumah Sakit Cibinong dan Rumah Sakit Bhakti Yudha.
Hasil pemeriksaan menunjukkan Gunawan menderita tumor dan satu-satunya cara menyembuhkan penyakitnya adalah dengan mengoperasinya. Menurut Nami, dokter menyarankan agar Gunawan dioperasi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). “Disuruhnya kalau operasi ke RSCM. Anaknya juga baru bisa dioperasi setelah usia sembilan tahun, karena kondisi tubuh anaknya kecil banget dan kurus,” kata Nami kepada wartawan di rumahnya, Selasa (9/2).
Sehari-hari Gunawan menghabiskan waktunya dengan bermain dengan teman-temannya di depan rumah atau pergi ke masjid mendengarkan orang mengaji. Akan tetapi, jika sakit kepalanya sedang kambuh, yang bisa dilakukan Gunawan hanyalah berbaring di rumah. “Kalau lagi kambuh dia biasanya minta diazanin telinganya dan minta disembahyangin,” ujar ibu empat anak ini sambil meneteskan air mata.
Untuk mengobati sakit kepala Gunawan, Nami hanya mengandalkan obat warung. Maklum untuk membawa anaknya ke rumah sakit, ia tidak memiliki biaya yang cukup. Untuk membiayai kebutuhan hidupnya, Nami hanya mengandalkan pada pekerjaannya sebagai penjual kue kering. Suaminya pun telah meninggal ketika Gunawan berusia lima bulan akibat stroke.
Gunawan juga tidak bisa mengenyam bangku pendidikan karena kondisi tubuhnya. “Dia pernah disekolahin di TPA, tapi gurunya bilang kalo nggak sanggup jangan dipaksain,” kata Nami. Apalagi tubuh bocah ini sangat kecil dengan berat badan hanya 15 kilogram dan bicaranya pun tidak jelas atau cadel.
Ia sangat berharap agar penyakit putranya dapat disembuhkan sehingga ia bisa berkembang layaknya anak-anak sebayanya. Apalagi beberapa kali Gunawan manjadi bahan ejekan teman-temannya karena kondisi tubuhnya. “Kadang Gunawan dibilang matanya belo, besar sebelah. Saya dengarnya kadang sakit,” ujar dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Hardiono mengatakan belum tahu sama sekali tentang kasus Gunawan. Rencananya, ia akan memerintahkan pihak Puskesmas setempat untuk melihat kondisi Gunawan. “Nanti pihak RSUD dan Dinkes akan bawa pasien ke Rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Biasanya kasus seperti ini akan kita rujuk ke Cipto,” kata dia.
Baca Juga:
TIA HAPSARI