TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta - Pengacara sopir "Xenia maut" Afriyani Susanti, Efrizal, mengatakan bahwa sejak kecelakaan nahas yang menewaskan sembilan orang itu terjadi, kliennya tak berani lagi menyetel televisi.
"Dia tidak lagi nonton televisi ataupun baca koran," kata Efrizal di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya pada Rabu sore, 1 Februari 2012.
Efrizal mengatakan Afriyani belakangan menghindari televisi lantaran takut berita-berita di media mempengaruhi dia. Saat ini hari-hari Afriyani, kata Efrizal, lebih banyak diisi dengan membaca buku, salat, dan puasa. "Dia puasa selang-seling," kata Efrizal.
Suatu kali pernah terjadi saat Afriyani hendak masuk ke ruang penyidik, ada televisi menyala dan menampilkan berita tentang kecelakaan maut di depan Kantor Kementerian Perdagangan itu. "Dia langsung syok, minta televisi dimatikan," katanya.
Afriyani hingga kini juga belum tahu bahwa ia disangkakan pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang mengatur tentang pembunuhan yang disengaja.
Kuasa hukum sengaja tidak memberitahu kabar tersebut kepada perempuan 29 tahun tersebut. "Dia sudah pasrah. Dihukum berapa pun nanti di pengadilan dia terima," kata Efrizal.
ANANDA BADUDU
Berita Terkait
Korban Xenia Maut Gugat Perdata Afriyani
Bagaimana Sopir Xenia Maut Alami Halusinasi?
Sopir Xenia Maut dan Pasal Pembunuhan Disengaja
Laju Mobil Xenia Afriyani Susanti versi Roy Suryo
Afriyani Dikenal Tomboy Saat SMA
Pak RT Pusing Ditanyai Kecelakaan Maut Afriyani
Ibu Afriyani Susanti Masih Syok
Sopir Xenia Maut Cs Diperiksakan ke RSKO
Polisi Masih Buru Penjual Ekstasi Xenia Maut
Berkas Xenia Maut Secepatnya Dilimpahkan ke Pengadilan