TEMPO.CO, Bogor– Kerumunan warga memadati lokasi kejadian tabrakan beruntun bus maut Karunia Bhakti Jurusan Garut-Jakarta di depan Pasar Festival Cisarua, Bogor, Jawa Barat Sabtu, 11 Februari 2012. Bahkan warga luar Cisarua dan Bogor sengaja datang melihat langsung tempat kecelakan yang merenggut 14 korban jiwa dan 64 orang luka-luka itu.
"Saya penasaran, ingin tahu langsung tempat kejadiannya. Tadinya tahu dari nonton di televisi. Jadi sekalian rekreasi ke Puncak, mampir dulu ke sini," ujar Ahmad, 24 tahun, asal Semarang.
Tabrakan beruntun bus Karunia Bhakti bernomor polisi Z 1795 DA di Jalan Raya Puncak, depan Pasar Festival Cisarua, Cisarua, Bogor, Jumat pukul 18.40, merenggut nyawa 14 orang dan 64 luka berat. Kecelakaan maut diduga karena bus Karunia Bhakti mengalami rem blong.
Dari pantauan Tempo, hingga lokasi tabrakan yang melibatkan belasan mobil itu masih dipenuhi warga sampai sore ini. Hampir semua pengendara yang melintasi tempat maut tersebut membuka jendela agar bisa melihat langsung lokasi kecelakaan, sehingga arus lalu lintas menuju kawasan Puncak tersendat.
ARIHTA U SURBAKTI
Berita lain:
Nama Korban Tewas dan Luka Tabrakan Maut Cisarua
Cerita Tragis Tabrakan Beruntun Cisarua
Sopir Bus Kecelakaan Maut di Puncak Ikut Tewas
Saksi Kecelakaan Maut di Puncak: 50 Orang Tewas
Korban Tewas Tabrakan Beruntun Bogor Bertambah
Kecelakaan Beruntun, Puncak Macet 6 Kilometer
Tabrakan Beruntun di Cisarua, Belasan Tewas
Tabrakan Maut Diduga Akibat Rem Bus Blong