TEMPO.CO, Jakarta - Nasib malang menimpa seorang pegawai Matahari Department Store di kawasan Pluit bernama Ahmad Sajidin, 29 tahun. Dia tewas akibat siraman air keras dari orang tak dikenal.
Korban meninggal dunia pada hari Rabu, 7 Maret 2012, sekitar pukul 11.00 WIB di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Sebelumnya korban sempat menjalani perawatan selama sehari pada Selasa, 6 Maret 2012, di rumah sakit tersebut.
Salah satu rekan korban, Samsul, 20 tahun, mengatakan pada hari Selasa (6/3) korban didatangi tiga orang tak dikenal sekitar pukul 11.00 WIB di tempat kosnya. Samsul yang juga teman satu kos korban di Jalan Pluit Murni V Nomor 32, Penjaringan, Jakarta Utara, menduga antara korban dan ketiga orang tersebut sudah saling kenal.
Mereka yang mendatangi korban adalah dua laki-laki dan seorang perempuan menggunakan 2 buah sepeda motor jenis automatic. "Yang masuk ke kos dan nyari korban itu yang perempuan," kata Samsul. Sementara yang lainnya menunggu di luar kos.
Kemudian perempuan tersebut mengetuk kamar kos tempat korban tinggal. Tak berselang lama Aji--panggilan korban--muncul. Menurut Samsul korban langsung mengajak perempuan tersebut ke ruang tamu. "Di sana mereka terlibat obrolan serius," kata Samsul. Tapi Samsul tidak tahu apa yang dibicarakan.
Sekitar pukul 11.10 WIB, Aji keluar bersama ketiga orang tersebut. "Padahal pukul 14.00 WIB dia harus kerja," kata Samsul. Rekan korban tidak tahu ke mana mereka akan pergi karena Aji juga tidak menitipkan pesan.
Kabar Aji yang kritis akibat siraman air keras didapat Samsul dari kantornya. "Rupanya Aji memberikan nomor kantor kepada pihak rumah sakit," kata Samsul.
Dia sendiri tidak tahu motif dari penyerangan tersebut. "Aji anaknya pendiam, dia juga baru ngekos selama satu bulan," kata Samsul.
Pengurus kos tersebut Eni, 29 tahun, mengatakan Aji bukanlah penghuni kos tersebut. "Dia numpang di tempat temannya yang bernama Ali," katanya. Eni sendiri tidak terlalu mengenal sosok Aji yang telah bekerja di Matahari selama 1 tahun.
Keluarga korban, Zaelani, mengatakan korban meninggal dunia karena ada air keras yang terminum. "Organ dalamnya rusak," katanya. Dia juga tidak mengetahui motif yang melatari pembunuhan Aji.
Aji yang merupakan warga Kelurahan Kedungwungu, Krangkeng, Indramayu, adalah anak terakhir dari empat bersaudara. Akibat siraman air keras tersebut dia mengalami luka dari wajah hingga bagian perut. Jenazahnya sudah dimakamkan di Indramayu setelah diotopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Sementara itu Polisi Sektor Metro Penjaringan yang menangani kasus ini belum mau memberikan keterangan dengan alasan masih dalam pengembangan.
SYAILENDRA