TEMPO.CO, Jakarta -Ahli konstruksi dituntut lebih kreatif dalam merencanakan desain. Ini setelah beton lima tiang kolom penyangga jalan tol Wiyoto Wiyono yang menghubungkan daerah Plumpang, Tanjung Priok, dan Bandar Udara Soekarno-Hatta diduga kuat dikikis untuk diambil rangka besinya.
"Ahli konstruksi harus memikirkan lagi desain mereka untuk menghadapi tangan-tangan jahil masyarakat," ujar Dosen Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan Wiryanto Dewobroto saat dihubungi, Selasa 19 Juni 2012.
Jika sebelumnya ahli konstruksi ditantang untuk membuat desain yang mampu bertahan dari bencana, kini ahli konstruksi di Indonesia ditantang untuk membuat rancangan konstruksi yang tahan dari tangan jahil-kreatif. "Masyarakat kita ini kreatif. Tapi sayang kreatif jahil," kata Wiryanto.
Wiryanto sendiri yakin selimut beton sengaja dikupas di kolom penyangga tol Wiyoto Wiyono di daerah Papanggo, Tanjung Priok. Selimut itu rontok 40-50 sentimeter sepanjang sekitar satu meter dari total tinggi kolom lima meter. “Tiang-tiang itu dikikis secara rapi dan menyisakan rangka besi pelindung,” ujar dia.
Wiryanto menilai perbuatan ini sebagai bentuk penyakit sosial masyarakat yang harus ditindaklanjuti. Harus dicari tahu motif sebenarnya apa dan pelakunya siapa. “Karena ia telah melakukan perusakan yang berpotensi menimbulkan bahaya."
SUBKHAN