TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa tak biasa terjadi di Jalan Kebon Sirih Raya dan Jalan Jaksa Jakarta Pusat, Senin, 8 Oktober 2012. Dua wilayah jalan di pusat Kota Jakarta itu tergenang air hingga sebetis orang dewasa. Menurut Enih, 43 tahun, pedagang kelontong di Kebon Sirih, air menggenangi seluruh Jalan Jaksa setinggi betis. Air juga menggenang sampai di atas mata kaki dari depan kantor Lembaga Pertahanan Nasional hingga belakang Kedutaan Besar Amerika.
"Macet total tadi pagi dan jalanan kotor," kata Enih, pedagang asal Kwitang ini, merujuk pada akibat air bocor ini, Senin, 8 Oktober 2012. Hingga kini kerikil dan tanah cokelat masih tersisa di jalan. Adapun air sudah mulai surut sejak pukul 10.00 WIB karena Palyja langsung menghentikan aliran air.
Menurut Head Coorporate PT PAM Lyonaisse Jaya (Palyja), Meyritha Maryanie, penyebab utama air meluber adalah pipa primer milik Palyja bocor. "Diduga karena pipa retak," kata Meyritha, Senin, 8 Oktober 2012.
Di lokasi pipa bocor, di depan Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, garis kuning terpasang. Sebuah lubang tampak menganga. Kebocoran ini berasal dari retakan sepanjang tiga meter pada pipa baja berdiameter 90 sentimeter itu. Pipa ini sebenarnya terletak pada kedalaman dua meter.
Akibat kebocoran ini, pasokan air bersih ke wilayah Kampung Bali, Kebon Sirih, dan Cikini, Jakarta Pusat, bakal terganggu hingga besok. Sedangkan penduduk di kawasan Pasar Baru, Gambir, Kebon Kelapa, Petojo Selatan, Kartini, Karang Anyar, Maphar, Taman Sari, Tangki, Mangga Besar, Petojo Utara, Keagung, Ancol, Mangga Dua Selatan, dan Pademangan akan mengalami penurunan debit pasokan air.
Adapun untuk kawasan Kebon Sirih utara, seperti kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Balai Kota, dan Istana Wakil Presiden, pasokan air aman. “Karena saluran pipanya berbeda,” ujarnya.
Penyebab pipa retak, menurut Meyritha, belum diketahui. “Masih kami selidiki,” ujarnya. Menurut dia, retakan bisa terjadi karena dua kemungkinan. Pertama, karena pengaruh tekanan. Kemungkinan kedua, karena faktor umur pipa. ”Kami masih mengecek umur pipa,” ujarnya.
Tim Palyja sudah terjun ke lokasi untuk memotong dan mengganti pipa yang rusak tersebut. Setelah pemotongan, masih perlu dilakukan sterilisasi pipa lewat proses flushing. Total waktu pengerjaan, menurut Meyrotha, “Kemungkinan terburuk bisa dua-tiga hari.”
M. ANDI PERDANA | ATMI PERTIWI
Terpopuler:
Korban Pemerkosaan Teman Facebook Tak Bisa Sekolah
Sungai Kalibaru Tumpah, Ratusan Motor Kebanjiran
Pemda Jakarta Naikkan Tarif Parkir
Jakarta Barat dan Selatan Hujan Sore Ini
Senin, Kepolisian Periksa Siswa SMAN 70