TEMPO.CO, Jakarta - Identifikasi bukti oleh kepolisian menemukan peluru yang menewaskan Ajun Inspektur Satu Dwiyatna merupakan senapan Cal 99 milimeter. “Selongsong peluru dan proyektil yang kami temukan di TKP membuktikan kalau pelaku menggunakan cal 99 milimeter dalam aksinya,” kata Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno, di Mapolres Jakarta Selatan, Rabu, 7 Agustus 2013.
Putut menambahkan, proyektil peluru tersebut mengenai pelipis kiri Aiptu Dwiyatna. Pelaku tergolong ahli dalam menggunakan senjata. Dia merujuk pada bagaimana proses penembakan berlangsung.
Aiptu Dwiyatna ditembak saat mengendarai sepeda motor di depan Rumah Sakit Sari Asih, Jalan Otista Raya, Kelurahan Sasak Tinggi, Ciputat. Ia hendak berangkat kerja pukul 05.00 WIB menuju Kepolisian Sektor Cilandak.
Pelaku juga mengendarai sepeda motor. Sang pelaku menembak Dwiyatna dari belakang dan dalam kondisi berkendara. “Hal ini benar-benar dilakukan oleh orang yang profesional,” kata Putut.
RINA ATMASARI
Topik terhangat:
Ahok vs Lulung | Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri
Berita Terkait
Kasus Penembakan Aiptu Dwiyatna Mirip Aipda Patah
Ada 3 CCTV di Lokasi Aiptu Dwiyatna Tertembak
Polisi Sudah Lama Jadi Target Tembak Penjahat