TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menyatakan, status keamanan DKI Jakarta belum ditingkatkan meski telah terjadi penembakan dua anggota polisi sektor Pondok Aren. Penembakan ini sendiri diduga terkait dengan penembakan anggota polisi sebelumnya di Cirendeu dan Ciputat Raya.
"Tidak ada perubahan status, harus dikejar pelakunya sampai ketemu," kata Djoko saat ditemui di Istana Merdeka, Sabtu, 17 Agustus 2013.
Ia menyatakan, tindakan teror tidak pernah berhenti dan selalu berubah sasaran dan modusnya. Tindakan teror saat ini dinilai telah bergeser dari sasaran, yaitu negara barat dan Amerika Serikat, menjadi polisi.
Tujuan dan motif teror ini, menurut Djoko, juga bergeser dari pandangan fanatik dan solidaritas Palestina menjadi balas dendam pada aparat keamanan.
Meski belum pasti, Djoko menyatakan, polisi menjadi target karena dinilai kerap mengganggu dalam melakukan teror. Polisi juga dinilai sebagai lawan karena menangkap dan menembak para tahanan yang masih satu kelompok tersebut.
"Saya sudah koordinasi dengan Pak Timur Pradopo, perlu ditingkatkan kewaspadaan," kata dia.
Dua anggota Polsek Pondok Aren, Brigadir Kepala Ahmad Maulana dan Ajun Inspektur Dua Kus Hendratma, meninggal setelah ditembak orang tidak dikenal dalam jarak sekitar 2-3 meter di Jalan Graha Raya, Pondok Aren, Tangerang.
Penembakan sekitar pukul 21.30 WIB pada 16 Agustus ini terjadi saat Aipda Kus sedang berpatroli menggunakan sepeda motor. Dua orang tidak dikenal tiba-tiba menembak anggota satuan Bina Masyarakat tersebut dari belakang. Kejadian tersebut terdengar hingga polsek yang hanya berjarak 500 meter.
Empat anggota satuan Buru Sergap, termasuk Bripka Maulana, mengejar pelaku dengan mobil Avanza. Setelah sempat menabrak motor pelaku, mobil tim Buser terperosok ke parit.
Penembakan kedua terjadi saat Bripka Maulana yang menjadi sopir ke luar dari mobil dan dicegat para pelaku. Jenazah Kus dan Maulana dibawa ke Rumah Sakit Sukamto, Kramat Jati, setelah mendapat penanganan di RS Premier Bintaro.
Kepolisian dikabarkan melanjutkan pengejaran pelaku yang diduga salah satunya mengalami luka tembak. Sebelum kabur, para pelaku sempat baku tembak dengan anggota tim Buser dan mencuri motor warga masyarakat.
Dua anggota polisi juga tercatat ditembak kelompok tidak dikenal, yaitu anggota satuan Bina Masyarakat Polsek Cilandak Ajun Inspektur Satu Dwiyatno dan anggota Polsek Gambir Ajun Inspektur Dua Patah Saktiyono. Patah ditembak pada 27 Juli di Jalan Cirendeu, sedangkan Dwiyatno ditembak pada 7 Agustus di Jalan Ciputat Raya.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Terpopuler:
Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Sisca Yofie | Konvensi Partai Demokrat | Rusuh Mesir
Berita Terpopuler:
Dua Polisi Ditembak Hingga Mati di Tangerang
Taman Waduk Pluit, dari Kumuh Menjadi Indah
Jero Wacik Diminta Jelaskan Dollar di Ruang Sekjen
Berempat, Kenapa Hanya Maulana yang Tertembak?
Penembak Polisi Diduga Terkena Tembakan
KPK Temukan Dokumen Penting di Kantor Sekjen ESDM