TEMPO.CO, Jakarta -Petugas rumah tahanan Salemba merazia 20 senjata tajam setelah tawuran antar narapidana yang menyebabkan enam orang luka. Kepala Rutan Klas I Salemba, Samsul Hidayat, mengatakan, mayoritas senjata berjenis konvensional. "Seperti gunting yang dicopot dan gagangnya dibungkus plastik," ucapnya di Rutan Klas I Salemba, Jumat, 19 September 2013.
Samsul mengatakan, senjata yang digunakan pada tawuran Kamis lalu memang benar-benar tradisional. "Bukannya pedang," kata Samsul. Menurut Samsul, gunting adalah benda yang paling sering digunakan dalam tawuran.
Sementara keenam narapidana yang menjadi korban berinisial T, F, GM, RU, A, dan EJ. T, F, dan GM merupakan narapidana di Blok H. Sementara sisanya dari Blok A. Samsul menuturkan ketiga narapidana Blok A tersebut menjadi korban karena menyaksikan tawuran. Kejadian itu terjadi di koridor lantai 3.
Dari keenam korban itu, EJ mengalami luka-luka yang lebih parah sehingga dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. EJ mendapatkan luka di kening dan bahu kiri. Sementara lima korban lainnya mendapatkan perawatan di klinik Rutan Salemba. Mereka menerima luka sayat dan tusuk.
Untuk mengantisipasi kembalinya tawuran, sedikitnya 120 personel polisi gabungan dari Polsek Metro Cempaka Putih dan Polres Metro Jakarta Pusat disiagakan di depan Rutan Salemba. "Di back up 85 personel Brimob dari Polda Metro Jaya," kata Kapolsek Cempaka Putih, Kompol Fitria Mega.
SINGGIH SOARES
Berita Terpopuler
Sarjana Sosial Jadi Dirut RS, Dokter Protes
Jokowi Lantik Dua Pejabat Pemda Jakarta
Didakwa Membunuh, Pengamen Cipulir Mengaku Disiksa
Gubernur Bangkok Dukung Jokowi Bangun MRT
Ini Preman yang Teteskan Plastik ke Pedagang Kopi