Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2 Pembunuh Holly Buron, Penghuni Apartemen Waswas  

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Petugas membawa dua orang tersangka kasus pembunuhan Holly Angela Wahyu saat gelar barang bukti di Poda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (16/10). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Petugas membawa dua orang tersangka kasus pembunuhan Holly Angela Wahyu saat gelar barang bukti di Poda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (16/10). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Warga Tower Ebony tak mengira tetangga satu apartemennya kelompok pembunuh bayaran. Komplotan Surya Hakim dkk. menyewa satu kamar selama enam bulan di lantai enam tower tersebut.

"Saya nyangkanya anak band aja, nyewa kamar bareng, terus bawa-bawa gitar," ujar Wahyuni, 34 tahun, salah seorang penghuni lantai enam Tower Ebony, Kamis, 17 Oktober 2013. Namun ia sempat heran, tak banyak keributan laiknya sekumpulan anak band terdengar dari kamar itu.

"Jarang ada suara dari dalam kalau saya lewat," ujarnya. Padahal menurutnya, banyak tetangganya yang penghuni kamarnya lebih sedikit, tapi suaranya terdengar lebih berisik. Dari sana ia mulai curiga, rupanya benar di kamar itu kompolotan pelaku berencana membunuh Holly Angela Wahyu, penghuni kamar lantai sembilan.

Mereka adalah Surya Hakim, Abdul Latief, Elriski Yudisthira, Ruski, dan seorang berinisial PG. Kelimanya disewa seseorang untuk melenyapkan nyawa Holly. Surya bertugas sebagai koordinator, Abdul berperan sebagai pengawas dan pengintai. Selain itu, PG bertugas merekrut dua eksekutor Elriski dan Ruski.

"Yang meninggal kemarin sering lihat dia nenteng-nenteng gitar, ya gayanya kayak anak band memang," ujarnya. Sisanya ia mengaku tak sering berpapasan, sehingga kurang ngeh. Namun ia mengaku tahu bahwa sejak Agustus 2013, kamar tersebut disewa oleh seorang pria (Surya Hakim) dan kawan-kawannya. "Pemiliknya nggak tahu siapa, cuma tahu pas disewa aja jadi agak ramai, cowok semua (di kamar itu) sering mondar-mandir," ujarnya.

Ia mulai curiga dengan kebiasaan Elriski yang sering mondar-mandir di wilayah apartemen. "Seperti lagi ngamatin sesuatu," ujarnya. Ternyata dugaannya benar, Elriski dan kawan-kawan sedang menguntit Holly.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelimanya lalu mengeksekusi Holly pada Senin malam, 31 September 2013. Dua orang bertugas menjadi eksekutor. Aksi mereka tak rapi, Holly sempat berteriak minta tolong dan meminta bantuan keluarganya via telepon. Kerabat, penghuni, dan satuan pengamanan langsung datang ke lokasi. Dua eksekutornya telah kabur, sementara Holly ditinggal dalam kondisi sekarat, kemudian tewas di rumah sakit.

Elriski terjatuh ketika melarikan diri lewat balkon kamar Holly. Sementara Ruski berhasil turun satu tingkat menggunakan handuk ke kamar E08ES. Di kamar kosong itu, Ruski membobol pintu dari dalam dan kemudian melarikan diri lewat tangga darurat.

Dari pantauan Tempo, di dua kamar tersebut masih terdapat sisa bekas pemasangan garis polisi. Di kamar lantai delapan tempat Ruski bersembunyi memang tak terlihat adanya kerusakan. Sebab menurut polisi, Ruski hanya membobol bagian dalam pintu untuk mencongkel kuncinya agar bisa keluar. Di lantai enam, kondisi kamar pun masih dibatasi garis polisi. Dari kamar ini polisi menemukan sejumlah barang bukti antara lain peti gitar, dua buah gitar, bubuk kopi, dan plastik besar.

"Jujur kami jadi khawatir, lagian kan katanya masih ada yang belum ketangkap," ujar Wahyuni. Beberapa penghuni sempat mengadukan keluhan ini pada pihak pengelola. Mereka menganggap kemanan di Apartemen Kalibata City banyak bercelah. Ketika Tempo mencoba mengkonfirmasi pada pihak apartemen, tak ada satupun yang bersedia bicara.

M. ANDI PERDANA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.


Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.


Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

3 hari lalu

Ilustrasi mutilasi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.