TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya berencana memeriksa beberapa staf Gatot Supiartono, tersangka pembunuh Holly Angella, di BPK pada Kamis, 24 Oktober 2013. "Akan diperiksa lima orang staf BPK," kata Rikwanto, Rabu, 23 Oktober 2013.
Menurut Rikwanto, pemeriksaan terhadap staf Gatot bertujuan untuk mengetahui keseharian Gatot dan hal-hal yang berhubungan dengannya. Hari ini, Rabu, 23 Oktober 2013, polisi memanggil sopir dinas Gatot untuk dimintai keterangan.
Keterlibatan Gatot diungkap polisi dari pengakuan sejumlah orang suruhannya yang melakukan pembunuhan terhadap Niken Hayu Winanti--nama asli Holly. (Baca:
Motif Gatot Diduga Terkait Pemilihan Pimpinan BPK)
Pertengahan Oktober 2013 lalu, setelah memeriksa lebih dari 12 jam, polisi menetapkan Gatot sebagai tersangka. Bapak satu anak ini menyangkal keras jika disebut sebagai otak pembunuhan Holly. Dibawa dari ruang pemeriksaan ke ruang tahanan, Gatot tidak hanya mengunci mulutnya, tapi juga menutup mukanya rapat-rapat.
Bantahan keterlibatan Gatot juga disuarakan dengan keras oleh pengacaranya, Afrian Bondjol. Menurut dia, bukti yang disodorkan polisi terlalu mengada-ada. “Saya belum melihat keterlibatan Gatot dalam pembunuhan itu,” ujar Afrian.
Sebelumnya, penyidik telah memeriksa ibu angkat Holly Angela, Kus Handani Murti Astuti alias Ani. Holly dianiaya di apartemen Kalibata City hingga akhirnya tewas. Pada saat kejadian, Holly sedang menelepon ibu angkatnya. (Baca: Menelepon Ibu Angkat, Holly Angela Menjerit 'Aaugh') Usai mengetahui Holly tewas, Kus juga sempat menghubungi Gatot Supiartono setelah mengetahui anak angkatnya menjadi korban pembunuhan.
Ani datang ke Polda Metro Jaya pada Selasa, 22 Oktober 2013, sekitar pukul 15.00 WIB. Setelah selesai diperiksa, Ani enggan berkomentar mengenai hasil pemeriksaan dan enggan bicara soal Holly. (Baca: Wawancara Ibu Angkat Holly, Kus Handani)
RIZKI PUSPITA SARI
Berita Terkait
Motif Gatot Diduga Terkait Pemilihan Pimpinan BPK
SMS Pembunuh Holly: Gagal, Gatot: Kabur!
Di Australia, Gatot Terlihat Gusar
Holly Dibunuh, Gatot Berbohong di Australia