TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum memastikan proyek sodetan Ciliwung-Cisadane tidak akan membuat banjir di Kabupaten Tangerang. Sodetan sepanjang 1,9 kilometer ini akan menembus Katulampa di Bogor hingga Kali Cisadane di Kabupaten Tangerang.
"Selama ini, Kabupaten Tangerang khawatir proyek ini akan membuat banjir jika disodet ke Cisadane, padahal tidak," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mohammad Hasan di Bendung Katulampa, Bogor, Senin, 20 Januari 2014.
Menurut Hasan, kapasitas maksimal Sungai Cisadane adalah 1.900 meter kubik per detik, sedangkan saat banjir debitnya mencapai 1.150 meter kubik per detik. Artinya, masih ada selisih sekitar 700 meter kubik per detik saat musim hujan tiba.
Dalam rancangan sodetan ini, debit air yang akan dialirkan ke Cisadane mencapai 600 meter kubik per detik. "Tapi sekarang kami hitung cukup 200-300 meter kubik per detik saja," ujar Hasan.
Jadi, jika musim banjir tiba, debit Sungai Cisadane menjadi 1.450 meter kubik per detik ketika ditambah aliran air dari sodetan, dan itu masih dalam batas aman. Apalagi, dia menambahkan, akan ada standar pengoperasian sodetan ini.
Misalkan, saat debit air tidak terlalu tinggi, pintu sodetan tidak akan dibuka, sehingga air tetap menuju Jakarta. "Nanti kami akan berbicara dengan Banten dan Kabupaten Tangerang soal program ini," ujar Hasan.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan akan membantu proyek ini meski tidak melewati Ibu Kota. Dia mengaku siap mengeluarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk membantu program ini.
"Jika Kabupaten Tangerang sudah sepakat, kami akan bantu pusat," ujar mantan Wali Kota Solo ini. Dia mengatakan, pembangunan sodetan ini mampu mengurangi beban debit Ciliwung.
SYAILENDRA