TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang melanda Bukit Duri, Tebet, berdampak pada Depo Kereta Rel Listrik yang ada di kawasan tersebut. Ketinggian air yang masih mencapai 50 sentimeter menyebabkan kegiatan perawatan kereta di sana dihentikan. "Dipindah sementara ke Manggarai dan Depok," ujar Sukatmin, petugas Depo KRL Bukit Duri.
Di wilayah ini, hampir 300 warga masih mengungsi di RW 12, Bukit Duri. Mereka kini masih menempati posko pengungsian di Aula Garuda karena rumahnya masih tergenang setinggi hampir satu meter. "Jumlahnya sudah mulai berkurang. Hujan juga enggak separah kemarin-kemarin," ujar tokoh masyarakat Suwandi, Senin, 20 Januari 2014.
Di dekat posko pengungsian pun sudah disiagakan sejumlah alat antisipasi banjir, antara lain perahu karet dan karung-karung pasir. "Itu untuk mengevakuasi dan antisipasi tanggul jebol kalau hujan deras lagi," ujar dia.
Tak hanya menggenangi rumah warga, banjir akibat luapan Kali Ciliwung itu memutuskan jalur Kampung Melayu-Tanah Abang di Jalan Abdulah Syafei. Penutupan jalan dilakukan Dinas Perhubungan karena air masih menggenang setinggi lebih dari 50 sentimeter. "Kalau dibuka nanti malah macet panjang," ujar salah satu petugas Dinas Perhubungan, Maryanto, kepada Tempo.
Penutupan ini sudah dilakukan sejak tiga hari lalu. Meski kondisinya kini surut, penutupan akan tetap berlangsung hingga kondisi jalanan tak lagi tergenang. "Tak bisa diprediksi, kemarin saja tiba-tiba banjirnya tinggi sekali, pembatas jalan (1,5 meter) tertutup," ujarnya.
M. ANDI PERDANA
Berita terpopuler:
SBY Sakit Hati Tak Jadi Wapres Mega
Curhat SBY Soal Hubungannya dengan Mega
7 Ekspresi Sewot Ani SBY di Instagram
Istilah Akil Soal Suap: Emas 3 Ton dan Uang Kecil
Akil Dituding Bermain di Sengketa Pilkada Bali
Nilai Aset Akil yang Disita Capai Rp 200 Miliar