TEMPO.CO , Bekasi - Kepala Humas Daops I Jakarta PT Kerete Api Indonesia Agus Komarudin membantah tuduhan bahwa keterlambatan kereta rel listrik Commuter Line akibat PT KAI lebih mendahulukan kereta jarak jauh untuk melintas. Tudingan ini dilontarkan sekelompok penumpang yang memprotes dengan cara menduduki jalur kereta jarak jauh di Stasiun Bekasi. (Baca: Penumpang KRL Bekasi Duduki Rel Jalur Luar Kota)
Agus Komarudin mengatakan tak ada hubungan antara kereta jarak jauh dan keterlambatan kereta Commuter Line. Menurut Agus, anggapan penumpang bahwa pemicunya adalah pihak PT KAI lebih mendahulukan kereta jarak jauh adalah tidak benar. Ia menganggap penumpang hanya melihat di lapangan: sering ada kereta jarak jauh melintas lebih dulu. Padahal, itu sudah sesuai dengan jadwal PT KAI. "Bisa dilihat grafiknya," ujar Agus di Stasiun Bekasi, Kamis, 17 April 2014.
Meski demikian, pihaknya tetap menampung aspirasi penumpang yang protes di Stasiun Bekasi. Pihaknya akan membahas dengan manajemen selama tiga hari ke depan untuk mencari solusi atas keterlambatan kereta Commuter Line di Bekasi.
Akibat demonstrasi tersebut, satu kereta Argo Dwipangga yang menuju Solo disandera di Stasiun Bekasi. Operasional di Stasiun Bekasi pun seketika lumpuh. Ribuan penumpang protes akibat sering terlambat masuk kantor. "Gara-gara kereta ke Jawa dihadulukan, Commuter Line jadi terlambat," kata seorang penumpang, Bagus Wahyu, 37 tahun, Kamis, 17 April 2014.
ADI WARSONO
Berita Lainnya:
TNI Jaga Penumpang KRL yang Demonstrasi di Bekasi
Para Roker KRL Ancam Lumpuhkan Stasiun Bekasi
Penumpang KRL Bekasi Duduki Rel Jalur Luar Kota