TEMPO.CO, Jakarta - Terduga pelaku penganiayaan terhadap Renggo Khadafi, 11 tahun, siswa kelas V SDN Makasar 09 Pagi, Jakarta Timur, datang melayat ke rumah duka di Jalan Asri RT 10 RW 07, Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, tadi siang.
Sang senior itu mengungkapkan, saat kejadian pada Senin, 28 April 2014, Renggo menjatuhkan air es seharga Rp 1.000 yang dibelinya di kantin sekolah. "Bukan pisang goreng, tapi dia jatuhin es saya," katanya di rumah duka, Ahad, 4 Mei 2014.
Menurut dia, setelah kejadian itu, Renggo tidak pernah meminta maaf kepada dirinya. "Dia cuma kembaliin uang Rp 500," ujarnya. Karena itu, dia menegur Renggo hingga terjadi perkelahian di dalam kelas. "Dia (Renggo) duluan yang mukul pipi saya, terus saya bales dengan nendang pantatnya, terus saya pergi," katanya.
Renggo meninggal setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Ahad, 4 Mei 2014, pukul 01.00 WIB. Jenazah Renggo dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kampung Asem, Makasar, Jakarta Timur.
Sebelumnya, kakak tiri Renggo, Yesy Puspadewi, 31 tahun, menceritakan peristiwa penganiayaan itu terjadi di dalam kelas Renggo saat jam istirahat sekolah pada Senin itu. "Katanya, adik saya nyenggol dia saat berjalan di halaman sekolah. Akibatnya, pisang goreng pelaku seharga Rp 1.000 terjatuh," kata Yesy kepada Tempo, Ahad, 4 Mei 2014.
Menurut Yesy, sebenarnya Renggo telah minta maaf dan mengganti pisang goreng pelaku yang terjatuh. "Tapi pelaku sama dua temannya mengikuti Renggo sampai ke kelasnya," ujarnya.
Di kelas, pelaku memukul Renggo saat hendak menengok ke belakang. "Dia juga memukul perut, wajah, dan bokong adik saya sampai jatuh," kata Yesy. Saat kejadian, temannya berjaga di luar kelas hingga penganiayaan selesai.