TEMPO.CO, Jakarta - Pelecehan seksual terjadi di dalam bus Transjakarta yang sedang melaju di Koridor 9 jurusan Pluit-Pinang Ranti pada Rabu malam, 28 Mei 2014. Dua wanita yang menjadi korban pelecehan seksual beinisial D, 26 tahun, dan A, 30 tahun.
Korban A bercerita, mulanya dia naik dari halte Kuningan. Lantaran bus penuh, A berdiri tepat di depan pelaku. Ketika sampai di halte Stasiun Cawang, A merasa pelaku menghimpit dia terus. A juga merasa ada yg menyenggol bokongnya. "Awalnya, saya pikir ujung tasnya dia (pelaku), tapi kok, aneh," kata A kepada Tempo di halte Pinangranti, Jakarta Timur, Rabu, 28 Mei 2014.
Merasa tak nyaman, A kemudian berpindah tempat sedikit menjauhi pelaku. Ternyata tak sampai di situ saja, pria tadi malah mencari korban lain, yaitu D. D adalah penumpang bus Transjakarta yang naik dari halte Tegal Parang. Pelaku mendekati D. Berdiri tepat di belakang D, pelaku mulai beraksi menggesekkan kemaluannya ke bagian pantat korban.
"Saya ngerasa aneh kayak ada yang gesek-gesek di belakang. Pas saya lihat, dia ngeluarin barangnya sambil ditutupin sama tasnya," ujar D kepada Tempo di halte Pinangranti.
D lantas melaporkan tindakan bejat pelaku kepada petugas Transjakarta di dekat pintu bus. Isna Nur Hidayat, petugas Transjakarta itu, langsung meneriaki pelaku dan menarik tas pelaku. Pada saat itulah terlihat resleting celana pelaku masih terbuka. Spontan, pelaku diteriaki dan ditimpa bogem mentah oleh petugas Transjakarta.
Atas perintah petugas, pelaku pun menyerahkan kartu tanda penduduk. Seolah sudah menyiapkan diri, ternyata pelaku menyerahkan bukti identitas palsu. "Sudah melakukan pelecehan, KTP-nya palsu lagi," ujar Isna. Pelaku kemudian digelandang ke kantor Polsek Pinangranti.
DEVY ERNIS
Berita Terpopuler:
Jalan Belakang Bandara Soekarno-Hatta Jadi 15 m
Jokowi Targetkan Stadion BMW Rampung Dua Tahun
DKI Minta Bekasi Buka Akses Truk Sampah pada Siang
Posko Jokowi Terbakar, Tiga Saksi Diperiksa
Halte Bus Karet dan Setiabudi Ditutup Mulai 3 Juni