TEMPO.CO, Jakarta - Christopher, pelaku "tabrakan ganas" di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, menjalani tes urine pada Rabu dinihari, 21 Januari 2015. "Tes urine ini untuk mengetahui apakah dia menggunakan narkotik atau obat terlarang atau tidak," kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan, Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat, kepada Tempo, Rabu 21 Januari 2015. (Baca: Pelaku 'Tabrakan Ganas' Pondok Indah Babak Belur)
Namun, kata Wahyu, Christopher belum bisa dimintai keterangan karena mengalami luka-luka. Dia dikeroyok warga yang kesal atas ulahnya. "Mukanya masih mengeluarkan darah, dan kami masih mengobatinya," ujarnya.
Wahyu mengatakan Christopher pertama kali menabrak sepeda motor di depan Holland Bakery sehingga menewaskan Wisnu Anggoro dan menyebabkan satu lainnya luka-luka. Selang 500 meter kemudian, dia kembali menabrak mobil pikap dan Toyota Avanza. Mitsubishi Outlander yang dikemudikan Christopher juga menyenggol sepeda motor dan menewaskan tiga orang, yakni Ajun Inspektur Satu Batang, Mahyudin, dan Mustopo. (Baca juga: 'Tabrakan Ganas' Pondok Indah, Warga Sibuk Berfoto)
Sebelumnya, beberapa saksi mata menuturkan, Christopher sempat dihakimi warga yang marah. Namun saat itu Christopher mengaku tak bisa berbahasa Indonesia. Dari keterangan sopirnya, Ahmad Ilham, Christopher adalah warga negara Korea. (Baca: Pelaku 'Tabrakan Ganas' Pura-pura Jadi Warga Asing)
Christopher dan sopirnya, Ahmad, sebelum tabrakan terjadi, sempat terlibat adu mulut. Ahmad bahkan dicekik oleh Christopher dalam kendaraan yang sedang melaju. Ahmad tak mau meneruskan perjalanan, dan kemudi diambil alih Christopher. Adapun mobil Outlander Spot bernomor polisi B-1658-PJE adalah milik bosnya Ahmad, Muhammad Ali Riza.
DEWI RINA | REZA ADITYA | JAYADI SUPRIADIN
Berita Lain
Tabungan Raib, Bank Permata Dilaporkan ke Polda
Berantas Preman, Ahok Siapkan Anggaran Rp 2 Miliar
Mahasiswa UI Hilang, CCTV Apartemen Jadi 'Kunci'