TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) sedang membangun terowongan penumpang di Stasiun Manggarai.
Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI, Bambang S Prayitno, mengatakan terowongan ini dibangun untuk menjaga keselamatan pengguna commuter line yang wara-wiri di setiap jalur kereta yang ada di sana. "Bahaya yang dihadapi pengguna kereta sangat besar setiap harinya," kata dia saat dihubungi Tempo, Ahad, 22 Maret 2015.
Karena itu, mulai Oktober 2014, PT KAI mulai mempekerjakan sekitar 15 orang untuk mengerjakan terowongan tersebut. Terowongan ini ditargetkan selesai pada Oktober 2015.
Terowongan tersebut dibangun di antara peron jalur lima dan jalur enam Stasiun Manggarai. Bambang mengatakan, terowongan tersebut akan memiliki tinggi 4 meter dan lebar 6 meter.
Terowongan akan menghubungkan para penumpang yang ingin menyeberang dan berganti jalur commuter line. "Jadi, bentuknya akan mirip seperti terowongan di Stasiun Senen," kata dia.
Terowongan ini juga dibangun karena adanya proyek double-double track yang sedang dikerjakan oleh Kementerian Perhubungan. Jika sudah beroperasi, jalur dwiganda ini akan membuat jadwal perjalanan commuter line berkali-kali lipat lebih sering. Karena itu, pengguna kereta sangat tak memungkinkan untuk menyeberang di jalur-jalur tersebut.
Suryo Utomo, 32 tahun, pengguna commuter line mengatakan awalnya dia tak tahu akan seperti apa bentuk terowongan ini. Tapi, jika memang akan seperti terowongan penumpang di Stasiun Senen, dia punya satu kekhawatiran.
"Saya takut ketinggalan kereta yang saya kejar karena waktu via terowongan yang lebih lama," kata dia. Jadi, dia berharap jika PT KAI menepati jadwal perjalanan commuter line yang akan diperbanyak.
Selama ini, kata dia, banyak pengguna commuter line mengambil resiko wara-wiri menyeberang rel karena jadwal perjalanan kereta yang tak menentu. "Saya tak mau hanya karena telat 2 menit menyeberang, saya harus menunggu 30 menit lagi untuk naik kereta," kata dia.
YOLANDA RYAN ARMINDYA