TEMPO.CO, Bogor - Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman memantau langsung hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) berbasis Computer-Based Test (CBT). Ujian Nasional berbasis komputer di Kota Bogor diikuti oleh 1.158 siswa di tiga SMK di Kota Bogor.
"Saya sengaja datang dan memantau ke sekolah ini (SMKN 3 Kota Bogor), lebih awal untuk mengecek kesiapan sistem dan operasional komputer yang akan digunakan oleh siswa yang melaksanakan UN dengan sistem CBT," kata Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman saat ditemui di SMKN 3 Bogor, Senin, 13 April 2015.
Usmar mengatakan karena pelaksanaan UN dengan sistem CBT ini baru pertama kali digelar, maka pemerintah harus memastikan kesiapan peralatan dan jaringan komputer yang akan digunakan untuk UN. "Semua peralatan, mulai dari komputer, jaringan, bahkan listrik, harus dicek sebelum siswa mengisi dan menjawab soal UN," kata dia.
Untuk mengantisipasi mati listrik pada pelaksanaan pengerjaan soal UN dengan sistem CBT, pihaknya sudah menyiagakan petugas PLN di gardu listrik yang paling dekat dengan sekolah. "Bahkan, semua ruangan komputer yang menjadi tempat pengerjaan UN disediakan alat UPS, " kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Etgar Suratman mengatakan untuk memantau pelaksanaan UN sistem CBT, setiap ruangan akan diawasi oleh tiga pengawas. "Dua orang petugas teknisi dan satu guru," kata dia.
Bahkan, di setiap ruangan ujian tersebut pihaknya juga menyediakan tiga unit komputer cadagan untuk mengantisipasi jika ada komputer yang rusak atau tidak dapat digunakan secara maksimal. "Di SMKN 3 ini saja kami menyiapkan sekitar 25 unit komputer cadangan," kata dia.
Menurut dia, kendati pada tahun 2015 di Kota Bogor hanya tiga sekolah yang melaksanakan UN dengan sistem CBT, pihaknya pada tahun 2016 mendatang menargetkan semua SMK negeri dan tiga SMA negeri di Kota Bogor sudah bisa menggelar UN dengan sistem CBT.
"Tahun depan minimal sudah ada tujuh sekolah negeri di Kota Bogor yang akan melaksanakan UN dengan CBT, ditambah dengan sekolah swasta," kata dia.
M. SIDIK PERMANA