TEMPO.CO, Jakarta - Maulana, petugas keamanan yang menjadi korban ledakan di gedung perkantoran Multi Piranti Graha, Duren Sawit, dinihari tadi, sudah siuman. Menurut Ahmad, rekan kerja korban, rencananya Maulana akan menjalani operasi pada Senin, 16 November 2015.
Ahmad mengatakan Maulana sedang bertugas jaga malam saat peristiwa terjadi. Maulana bertugas bersama Slamet. Maulana, yang sedang berada di dekat pintu lobi kantor, terkena serpihan kaca pada bagian dada, kaki, dan tangan. Ia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi. "Dia mengeluhkan sakit pada bagian perut," kata Ahmad di depan gedung Multi Piranti Graha.
Luka pada dada Maulana, menurut Ahmad, menyebabkan dia harus dioperasi. Rencananya, operasi dilakukan siang ini. Sebelumnya Maulana telah menjalani pemeriksaan darah dan rontgen.
Pada Senin dinihari tadi, sekitar pukul 03.30, terdengar ledakan keras disertai semburan api di PT Multi Piranti Graha di Jalan Radin Inten 2, Jakarta Timur. Akibatnya, plafon gedung rusak dan beberapa kaca jendela pecah. Saat kejadian, tidak ada kendaraan atau orang yang melintas di depan gedung. Polisi menduga ledakan itu berasal dari granat tangan. Ciri-ciri pelaku maupun motif pelemparan granat tersebut sedang diselidiki kepolisian.
Ledakan granat tersebut juga sempat membuat jalan dari perempatan Duren Sawit menuju Buaran ditutup. Akibatnya, kendaraan menumpuk di perempatan Duren Sawit. Namun, pada pukul 08.30, jalan kembali dibuka. Kondisi Jalan Radin Inten, baik menuju Buaran maupun Kalimalang, sudah kembali lancar.
Ledakan itu juga menyebabkan karyawan di gedung empat lantai tersebut panik. Hari ini semua karyawan diliburkan.
VINDRY FLORENTIN