TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sekali lagi geram. Ia mengungkapkan, saat rapat pembahasan anggaran dengan Dinas Pertamanan dan Pemakaman, dirinya banyak menemukan anggaran yang kurang jelas peruntukannya. "Wah, taman juga kacau-balau deh," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota, Jumat, 20 November 2015.
Menurut Ahok, Dinas Pertamanan menganggarkan dana pembelian bunga untuk disulam di taman-taman yang ada di Jakarta. "Dia pengen beli bunga puluhan miliar buat disulamin," kata Ahok.
Ahok pun menanyakan kesiapan taman yang mana harus dilakukan pembibitan terlebih dahulu sebelum ditanami. "Saya bilang, kamu punya pembibitan gimana? Mereka jawab, pembibitan belum siap. Oke, saya voor karena belum siap," tutur Ahok.
Selain itu, Ahok juga mempersoalkan lelang swakelola yang direncanakan Dinas Pertamanan. "Swakelola beli bunga, semua diatur penunjukan langsung Rp 200 juta. Sama aja maling kecil-kecil gitu lho. Kalau mau lelang, saya bilang kerja sendiri. Tapi mereka bilang enggak bisa kerja sendiri. Kalau gitu, buat apa ada insinyur begitu banyak?" ujar Ahok.
Ahok pun menyarankan untuk menggunakan e-catalog dalam pengadaan barang. Akan tetapi, karena Dinas Pertamanan menolak, Ahok pun menginstruksikan agar lelang dilakukan langsung dalam jumlah yang besar.
"E-catalog mereka juga enggak mau. Ya sudah, saya bilang lelangnya paket gede aja langsung. Satu sudin (suku dinas) lelang Rp 30 miliar, yang dapat perusahaan gede, mereka macam-macam bisa saya hukum. Kalau sekarang kan yang di bawah Rp 12 juta tunjuk langsung, abang-abang taman yang borong pake CV, PT. Makanya, taman Jakarta enggak beres-beres," tuturnya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI