Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hanura Dukung Ahok, Wiranto: Sudah Ada Bukti dan Bakti  

Editor

Anton Septian

image-gnews
Ketua umum Partai Hanura saat jumpa pers deklarasi dukungan Hanura kepada Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2017-2022 di sekretariat DPP Hanura, Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu. 26 Maret 2016. Tempo/Rezki
Ketua umum Partai Hanura saat jumpa pers deklarasi dukungan Hanura kepada Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2017-2022 di sekretariat DPP Hanura, Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu. 26 Maret 2016. Tempo/Rezki
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mengatakan partainya siap mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017 nanti.

"Kami katakan, kalau sudah ada bukti dan bakti, perbuatan yang kami anggap baik, membuat rakyat di Jakarta aman dan nyaman, untuk apa kita memilih yang lain?" Kata Wiranto di Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Hanura, Jalan Tanjung Karang, kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu, 26 Maret 2016.

Ia mengatakan bahwa Hanura menentukan figur yang sudah terbukti melaksanakan bakti di Jakarta. Dan Hanura menganggap Ahok, sapaan Basuki, berhasil. "Kami tidak perlu ambil inisiatif yang belum tentu bisa berhasil," ujarnya.

Menurut Wiranto, dalam memilih Ahok sebagai calon gubernur, Hanura tidak asal-asalan. "Kami tahu DKI Jakarta diberi nama DKI karena memang khusus, daerah istimewa," kata dia.

BACA:

Hanura Resmi Dukung Ahok di Pilgub DKI 
Belum Punya Pasangan Pilgub, Hasnaeni Moein Tunggu Wangsit
Hasnaeni: Ahok Tidak Akan Marah-marah Bila Ada Saya 
Yusril: Kapasitas Wali Kota Kok Jadi Presiden 
Wiranto: Suara Rakyat Menghendaki Ahok Jadi Gubernur Lagi

Ia menuturkan, negara mana pun mendambakan ibu kotanya bagus dan menjadi etalase untuk negaranya. "Harus bagus, harus tertib, harus bersih. Indonesia juga sama. Indonesia tidak ingin kalah dengan ibukota negara lain," kata Wiranto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penduduk Jakarta, kata dia, sangat beragam. Mulai dari etnisitas, agama, ras, sampai pekerjaan. Jakarta juga merupakan pusat pemerintahan, perdagangan, dan kebudayaan. "Segala macam pusat di Jakarta. Maka tentu kriteria gubernur DKI juga berbeda dengan gubernur yang lain," ucap Wiranto.

Menurut dia, Hanura memilih calon gubernur bukan melihat suku dan agama orang itu. "Tapi orientasi kami adalah kinerjanya bagaimana? Kompetensinya untuk memimpin Jakarta keras atau tidak, tepat atau tidak," ujarnya. "Kemampuannya berdiri menjadi sahabat untuk semua agama, semua suku, bisa atau tidak?"

Selain itu, kata dia, Ahok mempunyai kreativitas yang "out of the box", di luar aturan yang berlaku. "Ternyata yang telah dilakukan Ahok selama ini sudah masuk kriteria kami," kata Wiranto lagi.

REZKI ALVIONITASARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

12 jam lalu

Contoh notifikasi penonaktifan NIK KTP DKI bagi warga yang tidak lagi berdomisili di wilayah Jakarta. Tempo/Mutia Yuantisya
Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.


Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

16 jam lalu

Calon Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan pemaparannya pada debat putaran ke-2, di hotel Bidakara, Jakarta, 12 April 2017. TEMPO/Maria Fransisca (magang)
Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.


4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

Seorang pemilih melakukan pencoblosan surat suara di bilik suara saat simulasi pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 di Kantor KPU, Jakarta, 22 Juli 2020. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar simulasi pemungutan suara dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebagai upaya pencegahan COVID-19 dalam Pilkada Serentak 2020 yang digelar pada 9 Desember 2020 mendatang. TEMPO/M Taufan Rengganis
4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?


Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.


Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Basuki Tjahaja Purnama menjawab pertanyaan wartawan saat mengunjungi kantor DPD PDIP Bali di Denpasar, Bali, Jumat, 8 Februari 2019. Ia bergabung menjadi anggota PDIP sejak 26 Januari 2019. Johannes P. Christo
Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?


Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

38 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

38 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

53 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

56 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?