Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lulung Geram: Gubernur Ahok Jangan Ngumpet!

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Lulung Lunggana, Djan Faridz, dan Yusril Ihza Mahendra di kediaman Djan di Menteng, Jakarta Pusat, 9 April 2016. TEMPO/Rezki Alvionitasari
Lulung Lunggana, Djan Faridz, dan Yusril Ihza Mahendra di kediaman Djan di Menteng, Jakarta Pusat, 9 April 2016. TEMPO/Rezki Alvionitasari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Lulung kembali menyindir Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang enggan menemui warga Pasar Ikan, Luar Batang, Jakarta Utara. Lulung menilai Ahok cenderung bersembunyi ketimbang berdiskusi dengan warga.

"Kalau sama pengusaha besar, kenapa mau negosiasi, ngobrol asik di ruang ber-AC? Tapi kalau sama rakyat malah ngumpet, kan lucu. Kalau sama rakyat, pakai tentara sama polisi, gusur!" kata Lulung di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa, 12 April 2016.

Lulung menilai, seharusnya dalam mengambil keputusan, masyarakat jangan dijadikan obyek, melainkan subyek. Menurut Lulung, seharusnya Ahok bisa menunjukkan batang hidungnya sebelum penertiban dilakukan. Ia, kata Lulung, seharusnya bisa juga berdiskusi dengan warga setempat.

"Gubernur harus kelihatan muka. Jangan ngumpet (sembunyi). Gubernur kita tukang ngumpet, enggak bisa komunikasi dengan rakyat. Ini kegagalan. Rakyat dikasih polisi dan tentara juga kabur," ucap Lulung.

Sementara itu, Ahok mengatakan alasannya tidak hadir mendatangi lantaran sudah pernah melihat sendiri kondisi Pasar Ikan di Luar Batang. Ia mengaku sudah menjelajahi kawasan Luar Batang hingga pelosok.

"Saya sudah lihat semua. Sebelumnya, kamu kira saya enggak datang? Naik perahu jalan sampai dalam. Kamu kira semua daerah penggusuran aku enggak pernah masuk jalan kaki ke dalam? Sudah," kata Ahok, kemarin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, menurut Ahok, hadir saat ada penertiban merupakan tindakan konyol. Terlebih, warga sekitar tidak kooperatif terhadap rencana penerbitan tersebut. Pihak yang meminta dirinya datang ke lokasi penertiban adalah pengecut.

"Sekarang, pas lagi penggusuran, dar.. der... dor... Kamu suruh saya datang. Kamu itu pengecut. Kamu ngarep (berharap) di situ saya ribut. Orang lempar saya, kalau saya diam, kamu tulis Ahok berdarah-darah dipukul orang. Kalau saya balas, pukul dia balik, Ahok menganiaya orang," tutur Ahok.

Kemarin, Pemprov DKI Jakarta mulai menertibkan kawasan Pasar Ikan di Luar Batang, Jakarta Utara. Warga sudah mulai meninggalkan wilayah tersebut dalam beberapa hari ini. Tak sedikit warga menolak dipindahkan ke rumah susun yang telah disediakan. Pemprov DKI berencana menjadikan kawasan tersebut ruang terbuka hijau. Pemprov juga berencana membuat tempat wisata bahari.

LARISSA HUDA

AHOK DICECAR KPK
12 Jam Dicecar KPK, Ahok: BPK Sembunyikan Kebenaran!
Ketua BPK Balas Ahok: Kalau Ngaco, Gugat Saja ke Pengadilan!

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bantah Klaim Bahlil, Masyarakat Melayu Pulau Rempang Berunjuk Rasa Tolak Penggusuran

59 hari lalu

Sejumlah warga menggelar aksi solidaritas di Sembulang, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu, 11 Oktober 2023. Warga asli dari lima kampung yakni Pasir Merah, Belongkeng, Pasir Panjang, Sembulang Tanjung, dan Sembulang Hulu yang terdampak Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City Pulau Rempang tahap pertama menggelar aksi solidaritas dan doa bersama menolak untuk direlokasi. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Bantah Klaim Bahlil, Masyarakat Melayu Pulau Rempang Berunjuk Rasa Tolak Penggusuran

Warga Pulau Rempang menolak penggusuran dan relokasi demi pembangunan kawasan industri.


Kondisi Terkini di Rempang, Berapa Banyak Warga yang Sudah Direlokasi ke Rumah Susun?

7 Oktober 2023

Warga Sembulang saat melakukan unjuk rasa saat kedatangan Kepala BP Batam di Kampung Sembulang, Pulau Rempang, Selasa (3/10/2023). Foto Yogi Eka Sahputra
Kondisi Terkini di Rempang, Berapa Banyak Warga yang Sudah Direlokasi ke Rumah Susun?

Penolakan relokasi warga Pulau Rempang masih terus terjadi meski pemerintah telah memberikan sejumlah janji. Bagaimana kondisi terkini di sana?


Kondisi Pulau Rempang Terkini: Perempuan Terus Suarakan Penolakan Penggusuran

3 Oktober 2023

Warga Sembulang saat melakukan unjuk rasa saat kedatangan Kepala BP Batam di Kampung Sembulang, Pulau Rempang, Selasa (3/10/2023). Foto Yogi Eka Sahputra
Kondisi Pulau Rempang Terkini: Perempuan Terus Suarakan Penolakan Penggusuran

Beberapa penolakan yang ditulis di spandung emak-emak Pulau Rempang yaitu: "Kami benci pengkhiatan", "Pak Jokowi Mana Janj Sertifikat Kami",


Masyarakat Sipil Bentuk Posko Bantuan Hukum di Rempang, Warga Dipersilakan Melapor

22 September 2023

Spanduk imbauan tempat pendaftaran relokasi warga Rempang, Kota Batam, Selasa, 12 September 2023. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Masyarakat Sipil Bentuk Posko Bantuan Hukum di Rempang, Warga Dipersilakan Melapor

Posko ini diharapkan menjadi jawaban dan jaminan terpunuhinya hak-hak masyarakat Rempang terhadap layanan hukum.


Heru Budi Pastikan TK Gedung Peluru tidak Digusur: Dari Awal Enggak Ada Niatan

11 September 2023

Sejumlah siswa Taman Kanak (TK) bermain saat jam istirahat di TK Gudang Peluru, Jakarta, Senin, 31 Juli 2023. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta akan menggusur bangunan TK Gudang Peluru yang sudah berdiri sejak tahun 1980. TEMPO/Subekti.
Heru Budi Pastikan TK Gedung Peluru tidak Digusur: Dari Awal Enggak Ada Niatan

Heru Budi menjelaskan Pemprov DKI ingin memperbaiki taman dan gedung agar lokasi di wilayah tersebut lebih luas, tidak menggusur TK Gudang Peluru


Stadion Bersejarah dan Hutan Kota di Tokyo Terancam Gedung Pencakar Langit, UNESCO Cawe-cawe

8 September 2023

Pemandangan udara menunjukkan Stadion Meiji Jingu dan Stadion Rugbi Chichibunomiya di Tokyo, Jepang 3 Desember 2022. Kyodo via REUTERS/File Foto
Stadion Bersejarah dan Hutan Kota di Tokyo Terancam Gedung Pencakar Langit, UNESCO Cawe-cawe

UNESCO mengeluarkan "peringatan warisan" menyerukan pelestarian Taman Jingu di Tokyo dan sekitar 3.000 pohoh, yang terancam digusur untuk bangunan.


Jelang KTT G20, Kawasan Kumuh di India Lenyap dalam Sekejap

6 September 2023

Tiga perempuan menyaksikan ekskavator menghancurkan rumah mereka saat dilakukan pembongkaran oleh pihak berwenang di kawasan kumuh, New Delhi, India, 1 Juni 2023. REUTERS/Adnan Abidi
Jelang KTT G20, Kawasan Kumuh di India Lenyap dalam Sekejap

India berdandan untuk KTT G20, kawasan-kawasan kumuh di New Delhi dirobohkan berganti pepohonan yang rindang.


Sambut Penolakan Penggusuran Mega Proyek Pulau Rempang, Menteri Bahlil Tawarkan Hal Ini

13 Agustus 2023

Spanduk penolakan warga terhadap pengusuran dibentangkan menyambut Menteri Bahlil, Ahad, 13 Agustus 2023. Foto Yogi Eka Sahputra
Sambut Penolakan Penggusuran Mega Proyek Pulau Rempang, Menteri Bahlil Tawarkan Hal Ini

Bahlil Lahadalia menyambut warga yang menolak direlokasi saat kunjungan kerjanya ke Batam.


Lantang Tolak Penggusuran, Masyarakat Adat Melayu Dipanggil Paksa Polda Kepulauan Riau

13 Agustus 2023

Warga berkerumun meminta Gerisman Ahmad untuk tidak diangkut ke Mapolda Kepri, Minggu, 14 Agustus 2023. Foto: Yogi Eka Sahputra
Lantang Tolak Penggusuran, Masyarakat Adat Melayu Dipanggil Paksa Polda Kepulauan Riau

Gerisman menjelaskan alasan penjemputan oleh petugas Polda Kepulauan Riau karena dituduh melakukan pungutan liar di Pantai Melayu, Rempang Batam


Cerita dari Kolong Tol Jakarta, Bagaimana Awal Penghuninya Datang dan Mematok Lahan

25 Juni 2023

Suasana permukiman warga di kolong Jalan Tol Pelabuhan di wilayah Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat, 23 Juni 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Cerita dari Kolong Tol Jakarta, Bagaimana Awal Penghuninya Datang dan Mematok Lahan

Permukiman di Jakarta di kolong jalan tol bukan hanya di kawasan Jelambar, Grogol. Berikut cerita dari kolong tol pelabuhan di Penjaringan.