TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti senior dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby, menyarankan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memperbaiki sikapnya agar elektabilitasnya tidak merosot di mata publik.
"Ahok harus memperbaiki total personality-nya," kata Adjie dalam konferensi pers, hari ini, 4 Oktober 2016.
Adjie mengatakan persoalan utama yang dihadapi Ahok adalah terkait dengan arogansinya di hadapan publik. Masyarakat menganggap ia congkak, arogan, mementingkan kelompok pemodal, dan sering berkata kasar. Perangai itu, menurut Adjie, harus dihilangi jika Ahok ingin menang pada pilkada DKI Jakarta.
Survei ini dilakukan LSI sejak sehari pasangan calon mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta. Mereka melakukan survei pada 26-30 September 2016. Survei dilakukan dengan metode standar milik LSI, multistage random sampling, dengan margin error 4,8 persen. Melibatkan mencapai 440 responden yang tersebar di Jakarta dan dari berbagai kalangan.
Menurut Adjie, dalam empat bulan ke depan, Ahok masih memiliki waktu untuk memperbaiki komunikasinya di hadapan publik. Apalagi saat ini para pesaingnya, Anies Baswedan dan Agus Yudhoyono mengalami peningkatan elektabilitas. Mereka berdua dianggap rakyat sebagai orang yang bersih dari korupsi.
Baca: Elektabilitas Ahok Turun, Tim Anies: Potret Suara Publik
"Kalau track record Anies juga bisa tegas memimpin, apalagi Agus yang berlatar belakang militer," ucap dia. Untuk itu Ahok diminta untuk memperbaiki cara bertuturnya. "Beliau juga sudah diperingatkan banyak pihak terkait statement-nya."
Selain kecewa karena perilakunya, masyarakat kecewa terhadap kebijakan Ahok. Terutama terkait dengan penggusuran dan reklamasi yang dianggap tak adil. Saat ini elektabilitasnya kian menurun dari 59 persen pada Maret menjadi 31 persen pada Oktober.
Menurut Adie, saat ini Anies, Agus, dan Ahok sama-sama berpeluang untuk memenangkan pilkada DKI Jakarta pada tahun depan. Apalagi jika Anies dan Agus dapat menawarkan program yang lebih baik daripada Ahok.
AVIT HIDAYAT
Baca juga:
Keterpilihan Ahok Merosot: Inilah 3 Hal Menarik & Mengejutkan
Heboh Manifesto Komunis: Polisi Gegabah Sita Buku Malaysia