TEMPO.CO, Tangerang - Tim penyidik Kepolisian Resor Metro Tangerang dan Kepolisian Sektor Ciledug mendalami kesaksian wali kelas Dafa Mustaqim, 7 tahun, yang tewas diduga dianiaya ibu tirinya.
Wakil Kepala Polres Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Erwin Kurniawan mengatakan wali kelas I-B Sekolah Dasar Negeri 2 Larangan, Kota Tangerang, memberikan informasi yang sifatnya kesaksian jika ada indikasi dugaan penyiksaan yang dialami Dafa sebelum meninggal.
"Memang ada pernyataan, dugaan-dugaan, tapi masih didalami sehingga keterangan bisa dijadikan bahan penyelidikan dan penetapan tersangka," ujar Erwin, Selasa, 25 Oktober 2016.
Baca:
Guru Panggil Ibu Tiri, Esoknya Murid SD di Ciledug Ini Tewas
Polisi Bongkar Makam Bocah SD di Ciledug
Penganiayaan Anak di Ciledug, Ini Kata Orang Tua
Erwin mengatakan kesaksian guru kelas Dafa itu disampaikan ke polisi dalam pemeriksaan dugaan kekerasan anak yang dilakukan orang tua Dafa. Polisi telah memeriksa empat orang guru tempat Dafa bersekolah, yaitu Yahya (wali kelas) dan sejumlah guru lain, Dwi Yuliati, Lenny Andriani, dan Ros. Mereka adalah guru yang membersihkan luka di bagian kepala Dafa, mendengar langsung pengakuan soal penyiksaan itu dari Dafa dan guru yang memanggil ibu tiri Dafa, sebelum bocah itu meninggal.
Tempo menemui beberapa guru yang diperiksa polisi itu. Namun, Yahya tidak bisa ditemui karena sedang sakit.
Lenny Andriyani dan Dwi Yuliati mengakui telah memberikan keterangan ke polisi terkait dengan apa yang mereka ketahui tentang kondisi Dafa sehari sebelum meninggal. "Awalnya kami curiga dengan luka di kepala Dafa yang mengeluarkan darah," kata Lenny.
Para guru kaget ketika membersihkan kepala Dafa dan melihat luka di kepala bagian atas bocah itu. "Setelah kami bujuk, Dafa mengaku luka itu akibat pukulan ibu tirinya. Dipukul pake sapu kata Dafa sambil menangis," kata Lenny.
Saat itu, para guru sekolah melihat luka di kepala Dafa, wajah yang lebam dan membiru serta mata Dafa yang merah. "Mata merahnya karena dicolok ibunya," kata Dafa seperti ditirukan Lenny.
Menurut Dafa, kata Lenny, ayahnya tidak tahu jika ibunya sering memukuli Dafa karena bapaknya selalu pulang malam.
Para guru sekolah itu mengaku shock pada keesokan harinya mendengar kabar jika Dafa meninggal karena sakit.
JONIANSYAH HARDJONO