TEMPO.CO, Depok - Rumah Pondok Cina kini tak bisa diakses untuk umum. Bangunan yang berdiri sejak 1690 itu, telah dikuasai Hotel The Margo dan pusat perbelanjaan Margocity di Jalan Raya Margonda. Padahal bangunan tersebut merupakan salah satu aset bersejarah Kota Depok.
Ketua Depok Heritage Community Ratu Farah Diba mengatakan Rumah Pondok Cina telah menjadi polemik sejak 1990-an, bersamaan dengan pembangunan kafe dan pusat perbelanjaan Margocity.
"Sejumlah pemerhati menilai pembangunan pusat perbelanjaan mengancam keberadaan bangunan bersejarah Rumah Pondok Cina," kata Farah, Minggu 30 Oktober 2016.
Setelah proses yang cukup alot dan panjang, akhirnya bangunan bersejarah Rumah Pondok Cina tidak jadi dibongkar habis. Namun lahan Rumah Pondok Cina dipisahkan dari bangunan induk pusat perbelanjaan Margocity.
Baca: Laporkan Julia Perez ke Polisi, Ini Alasan Nikita Mirzani
Farah menuturkan bangunan Pondok Cina berada di permukaan tanah yang lebih rendah dari lahan sekitarnya yang telah ditinggikan. Pembangunan untuk fungsi baru dilakukan dengan menyisakan bagian muka bangunan dan serambi depan.
Sedangkan, bagian lain bangunan diubah dan ditambah untuk keperluan kafe pada 2007. "Bagian belakang dihancurkan pengelola Margocity untuk dialihfungsikan sebagai Kafe Olala. Tersisa bagian teras depan saja," ucap Farah.
Namun kafe ditutup sejak hotel The Margo dibangun pada 2013, dan akses ke Rumah Pondok Cina benar-benar ditutup untuk umum. "Terisolir sejak pembangunan hingga berdirinya hotel The Margo saat ini," ujarnya.
Rumah Pondok Cina Terjepit dua gedung besar, yakni Hotel The Margo dan Margocity. Untuk mengakses bangunan tersebut, harus seizin manajemen Margocity.
Simak: Munarman: Demo 4 November Akan Dihadiri 500 Ribu Orang
Sebab, Rumah Pondok Cina hanya bisa diakses melalui hotel bintang empat dan pusat perbelanjaan tersebut. Rumah Pondok Cina seakan terhalangi bangunan tinggi di sekelilingnya. "Memang bisa masuk ke kawasan itu, tapi harus izin dulu ke manajemen," ujar Farah.
IMAM HAMDI