Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Temui Menteri Susi, Nelayan Pulau Pari Curhat Soal Tanah  

image-gnews
Ekspresi Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 12 September 2017. Rapat ini membahas Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun anggaran 2018 serta usulan program yang akan di danai oleh DAK (Dana Alokasi Khusus). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ekspresi Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 12 September 2017. Rapat ini membahas Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun anggaran 2018 serta usulan program yang akan di danai oleh DAK (Dana Alokasi Khusus). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.COJakarta - Puluhan nelayan yang tergabung dalam Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia menyambangi kantor Menteri Susi Pudjiastuti. Mereka menyampaikan beberapa masalah yang mereka temui di lapangan.

Ketua Dewan Pengurus Pusat KNTI Marthin Hadiwinata berujar salah satu permasalahan yang mereka alami bermula ketika PT Bumi Pari Asri mengklaim memiliki 80 sertifikat tanah di Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta.

Hal ini memantik kekhawatiran warga asli salah satu pulau di Kepulauan Seribu itu. Sebab, kata dia, kehidupan nelayan bukan hanya soal menangkap ikan, melainkan juga hak penguasaan tanah untuk tempat tinggal nelayan.

"Hak tenurial nelayan tidak bisa dihilangkan," ujar Marthin di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jumat, 15 September 2017. Marthin berujar sampai sekarang nelayan belum mendapatkan perlindungan atas tanah dan sumber daya lingkungan di sekitarnya.

Perwakilan KNTI asal Pulau Pari, Eddy Mulyono, khawatir akan terjadi pembatasan hidup nelayan jika pihak swasta yang mengelola Pulau Pari. Padahal sektor pariwisata kini merupakan andalan masyarakat setempat untuk menggantungkan hidup. Hal itu mulai menghantui produktivitas masyarakat yang cemas harus angkat kaki dari sana.

Menurut Eddy, dengan datangnya pihak swasta, ada beberapa zona yang dulunya dimanfaatkan warga untuk menangkap ikan dan budi daya rumput laut, kini tidak boleh lagi digunakan.

"Lewat saja tidak boleh," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain di Pulau Pari, Eddy menyebut privatisasi pulau itu telah dilakukan di Pulau Burung, Pulau Tikus, dan Pulau H. Dampak langsung yang dirasakan, kata dia, adalah para nelayan sudah tidak boleh lagi mampir di sana lantaran pulau itu telah diklaim para pengelola swasta.

Eddy mengatakan tidak kunjung ada titik mufakat untuk menyelesaikan permasalahan itu. Bahkan pria yang mengaku sudah enam generasi menduduki Pulau Pari itu mengungkapkan sudah ada empat warga Pari yang dipidana dan beberapa lainnya sedang menjalani proses hukum lantaran perseteruan tersebut.

"Kalau banyak yang dikriminalisasi, sudah tidak ada lagi yang bisa memperjuangkan hak kami," ujarnya. Karena itu, dia berharap Menteri Susi bisa turun tangan menyelesaikan permasalahan tersebut.

Aktivis Fian Internasional, Yifang, mengatakan, meskipun masyarakat setempat tidak memiliki surat-surat, sebagai penduduk asli kawasan itu mereka memiliki hak-hak tenurial yang perlu diperhatikan pemerintah. Dia berujar pemerintah bertanggung jawab untuk hak tenurial masyarakat.

Dengan masuknya pihak yang mengklaim 80 sertifikat itu, menurut Yifang, masyarakat bisa terancam lantaran mesti pindah atau terusir dari rumahnya. "Hal ini mendatangkan ketakutan, bukan hanya terhadap nelayan, melainkan juga keluarganya, istri, dan anaknya," katanya.

CAESAR AKBAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.


KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

Penenggelaman dua kapal ikan asing pelaku pencurian ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kotaraja Lampulo, Aceh, Kamis 18 Maret 2021. ANTARA/HO-KKP
KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi


Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

25 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.


Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

38 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.


Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

39 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Maaruf Amin memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa 9 Januari 2024. Sidang kabinet membahas Peningkatan Kinerja Aparatur Sipil Negara Melalui Keterpaduan Layanan Digital Pemerintah. TEMPO/Subekti.
Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.


Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

39 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto/dok TEMPO/Fakhri Hermansyah TEMPO/Tony Hartawan
Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.


Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,


Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti. ANTARA
Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.


Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti. ANTARA
Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.


Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti. ANTARA
Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.