TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengembang Kalibata City, PT Pradani Sukses Abadi, menilai amblasnya tembok delapan rumah warga yang bersebelahan dengan proyek pembangunan Kalibata City disebabkan faktor alam, yaitu tanah yang labil dan curah hujan yang besar saat peristiwa terjadi.
"Jadi bukan kesalahan konstruksi. Kami memasang tembok penahan sebelum mengeruk tanah di dekat tembok itu," kata perwakilan pengembang Kalibata City, Benny Suveltra, Sabtu, 30 Juli 2011.
Ia membantah pernyataan Widyo Dwiyono, Kepala Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Kota Jakarta Selatan, beberapa hari lalu yang menyebut amblasnya tembok itu disebabkan kesalahan dalam tahapan konstruksi karena pengembang tidak memasang dinding penahan sebelum mengeruk tanah.
Terkait pernyataan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang mengatakan pekerjaan pembangunan Kalibata City harus dievaluasi, Benny mengaku tidak khawatir. Menurutnya, tahapan pekerjaan yang dilakukan di proyek itu sudah sesuai standar. "Tahapan konstruksi kami sudah sesuai standar," katanya singkat.
Benny melanjutkan, pihaknya juga sudah mempertanggungjawabkan dampak musibah dengan itu membangun kembali rumah warga yang ambruk serta retak dan membayar uang kompensasi sebesar Rp 1 juta per keluarga selama satu bulan yang ditujukan sebagai dana untuk biaya mengontrak rumah selama sebulan.
Proses pembangunan di dekat perumahan warga yang ambruk pun, kata Benny, sudah dihentikan. "Pembangunan di dekat rumah yang ambruk sudah tidak ada, hanya tinggal tahapan penyelesaian seperti pengecatan," kata Benny.
Pada Senin lalu, dinding delapan rumah warga di RT 11 RW 4 Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, amblas. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. dinding rumah warga itu amblas karena pengembang Kalibata City mengeruk tanah sedalam lima meter persis di sebelah perumahan warga.
Musa, Ketua RW 4 Kelurahan Rawajati, beberapa waktu lalu mengatakan, warga yang rumahnya amblas akan diganti rugi dengan biaya Rp 1 juta per bulan. Sementara warga mendapatkan rumah kontrakan sementara, mereka akan ditampung di balai RT.
ARIE FIRDAUS