TEMPO Interaktif, Jakarta - Kehadiran bus pengumpan (feeder) Transjakarta cukup ramai dikunjungi pada pagi dan sore hari. "Cukup ramai saat memasuki jam pergi dan pulang kantor," ujar petugas penjual tiket di halte feeder Wali Kota Jakarta Barat, Apriansyah, Jumat 30 September 2011.
Ia menambahkan sebanyak 17 tiket mampu terjual saat shift pagi Kamis kemarin. Sedangkan hingga pukul 10 hari ini baru ada delapan penumpang yang naik dari halte Wali Kota Jakarta Barat.
Sementara itu salah seorang calon penumpang, Rini, warga Tangerang yang bekerja di kawasan Puri Kembangan, mengaku senang dengan kehadiran feeder. "Enaklah, lebih nyaman," kata Rini. Dia mengharapkan kehadiran feeder bisa menjangkau wilayah Tangerang.
Senada dengan Rini, Michael, 36 tahun, menyambut gembira kehadiran feeder. Menurut dia feeder sangat membantu aktivitasnya yang kerap pergi ke kawasan Sudirman dengan menggunakan Transjakarta.
"Lebih cepat kalau naik Transjakarta," ujar Michael yang tinggal di sekitar Puri Kembangan. Sebelum ada feeder, Michael kerap naik mikrolet sebanyak dua kali untuk mencapai halte Transjakarta terdekat.
Lebih lanjut Michael menyarankan agar halte feeder memberikan keterangan atau peta arah perjalanan seperti yang tertera di setiap koridor Transjakarta. "Enaknya kalau ada keterangan di haltenya," ucapnya.
Dari pantauan Tempo, setiap calon penumpang yang hendak menggunakan feeder kerap kali bertanya kepada petugas tiket. Umumnya mereka menanyakan rute untuk sampai di tempat tujuan.
Petugas sendiri dengan segera langsung memberikan arahan atau lokasi di mana calon penumpang harus turun jika akan menuju lokasi yang dituju. "Tidak masalah kalau sekadar bertanya rute," ujar Apriansyah.
Rabu lalu Pemprov DKI Jakarta meluncurkan feeder Transjakarta. Feeder ini baru melayani tiga rute, yaitu Sentra Primer-Daan Mogot, Tanah Abang-Balai Kota DKI, dan Sudirman Central Business District (SCBD)-Senayan.
ADITYA BUDIMAN