Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPPT: Kalau Tak Hujan, Tanah Jakarta Amblas

image-gnews
Warga melintasi genangan air di kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (6/2). Hujan yang mengguyur Jakarta sejak siang membuat sejumlah ruas jalan Ibukota tergenang dan menyebabkan kemacetan yang cukup panjang. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Warga melintasi genangan air di kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (6/2). Hujan yang mengguyur Jakarta sejak siang membuat sejumlah ruas jalan Ibukota tergenang dan menyebabkan kemacetan yang cukup panjang. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengatakan Jakarta tetap membutuhkan hujan. Itu yang menjadi alasan mengapa setelah proyek rekayasa cuaca dilaksanakan, hujan masih juga turun.

"Kalau tidak hujan, tanah Jakarta bisa ambles," ujar Koordinator Lapangan Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca Tri Handoko kepada Tempo, Selasa, 12 Februari 2013. Penyebabnya, tanah Jakarta yang berfungsi sebagai resapan, masih membutuhkan asupan air. Tanah resapan itu berpotensi amblas, karena air di dalamnya masih digunakan untuk aktivitas warga.

"Kami mendapat kritik ketika seminggu pertama berhasil tak menurunkan hujan," ujarnya. Kritik itu datang dari pengamat lingkungan dan ahli tata air.

Maka itu BPPT membiarkan sekali-kali hujan tetap turun di Jakarta. "Yang penting tidak berpotensi banjir," ujarnya. Hari ini misalnya, hujan selama dua jam mengguyur beberapa wilayah di Jakarta.

Proyek ini memang dimandatkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo agar Jakarta tidak terendam banjir di musim hujan ini. BPPT menggandeng TNI-Angkatan Udara untuk menyukseskan program ini. Salah satu bentuk kegiatannya adalah menabur garam di angkasa untuk mempercepat hujan. BPPT membutuhkan moda yang bisa memfasilitasinya.

TNI-AU sejak 26 Januari lalu berkomitmen menyediakan satu buah pesawat Hercules dan tiga pesawat Cassa. Namun hingga sekarang hanya satu Hercules dan satu Cassa yang diterjunkan. "Hercules pun tidak setiap hari, tergantung awannya," ujar ia.

Sejak kemarin misal, pesawat Hercules masuk hanggar untuk mendapatkan perawatan. "Biar nanti siap kalau potensi awan hujan tinggi," ujarnya. Pesawat militer tersebut sanggup membawa hingga 4-5 ton bahan semai garam tiap embarkasinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahan semai garam ini berbeda dengan garam dapur biasa. "Untuk ini, garamnya 30-50 mikron, garam dapur itu bisa ratusan mikron," ujarnya. Bahan semai halus ini dianggap sudah memenuhi spesifikasi untuk modifikasi cuaca ala BPPT.

"Jika awannya sudah matang, hanya butuh sepuluh menit untuk turun jadi hujan sejak ditabur," ujarnya. Namun jika awan tersebut baru tumbuh, waktu turun hujannya kurang lebih satu jam.

Setiap pagi di posko rekayasa cuaca, Lanud Halim Perdana Kusuma, BPPT memprediksi datangnya awan menuju Jakarta. "Jika berpotensi banjir, kami terbang ke arah awan," ujarnya.

Biasanya, pesawat berangkat pukul 10.00 WIB dari Lanud Halim Perdana Kusuma. Dari sana pesawat melesat ke arah gumpalan awan untuk memecahnya jadi hujan. "Ini misi yang sangat berbahaya, tapi namanya juga risiko pekerjaan," ujarnya. Simak info banjir dan penanganannya di sini.

M. ANDI PERDANA

Baca juga:
Begini Cara Hujan Jakarta Dipindah ke Laut

Modifikasi Cuaca Berhasil Kurangi Hujan di Jakarta

Ini Syarat agar Modifikasi Hujan Jakarta Berhasil

Modifikasi Hujan Jakarta Pernah Sukses di Beijing

Modifikasi Cuaca Bisa Kurangi Curah Hujan 30 Persen

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

22 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.


Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

30 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.


Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

32 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos banjir yang merendam kawasan Daan Mogot, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Intensitas hujan yang tinggi membuat banjir setinggi 10-30 cm yang merendam di kawasan tersebut. TEMPO/Fajar Januarta
Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.


Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

42 hari lalu

Giat operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) oleh BNPB bersama lintas kementerian/lembaga di Pangkalan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Sabtu, 6 Januari 2024.Tim Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB
Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.


Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

42 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.


Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

52 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.


Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

55 hari lalu

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.


Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

55 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.


Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

56 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.


Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

56 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua