TEMPO.CO, Jakarta - Sopir bus Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) T57 jurusan Blok M-Kampung Rambutan, Sutiono mengaku belum mendengar pengumuman resmi dari Dinas Perhubungan Terminal Blok M soal kenaikan tarif angkutan umum secara resmi. "Belum demgar pengumuman dari tadi pagi," kata Sutiono kepada Tempo di Terminal Blok M, Jakarta, Jumat 12 Juli 2013.
Menurutnya, penumpang masih ada yang membayar Rp 2.000-Rp 2.500. "Belum ada yang bayar Rp 3.000," kata warga Jagakarsa berusia 26 tahun tersebut.
Sutiono menyambut baik kenaikan tarif resmi dari pemerintah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Ia mengaku puas dengan kenaikan tarif bus sedang menjadi Rp 3 ribu, walaupun menilai belum cukup. "Tapi saya tidak akan naikkan tarif lebih dari itulah," kata Sutiono.
Sutiono mengatakan bahwa sampai hari ini belum ada kenaikan setoran kepada pemilik bus Kopaja yang dikemudikannya. Menurutnya, kalau pengumuman resmi sudah keluar, setoran akan dinaikkan oleh pemilik bus.
Sementara itu, supir bus MetroMini S72 jurusan Blok M-Lebak Bulus, Ihsan mengatakan bahwa sudah mendengar pengumuman resmi dari Dishub Terminal Blok M mengenai kenaikan tarif bus sedang dan reguler menjadi Rp 3 ribu. "Sudah dari tadi pagi diumumkan di terminal Blok M," kata Ihsan kepada Tempo ketika menumpang MetroMini S72 menuju terminal Blok M.
Tapi Ihsan mengakui masih ada penumpang yang belum mengetahui kenaikan tarif resmi tersebut. "Masih ada yang bayar Rp 2.500, masih diterima karena setoran belum naik," kata Ihsan.
Menurut Ihsan, jika setoran sudah dinaikkan oleh pemilik bus MetroMini, maka dirinya akan meminta tarif Rp 3 ribu kepada semua penumpang. Ihsan mengatakan bahwa pemilik bus MetroMini sudah mengetahui pengumuman resmi kenaikan tarif angkutan umum. "Mungkin besok dinaikkan," kata warga Arteri Cilandak yang berusia 24 tahun tersebut.
Ihsan juga tidak berencana menaikkan tarif lebih dari Rp 3 ribu, walaupun menurutnya, jika setoran dinaikkan, pendapatan akan sama saja seperti sebelumnya. "Ikutin tarif pemerintah saja," katanya. (Baca: Ini Tarif Baru Angkutan di Jakarta)
RIZKI PUSPITA SARI
Berita Lainnya:
Wawancara Tempo dengan Ucok Eksekutor Cebongan
Ini Pengakuan Penulis Buku SD 'Porno' Anak Gembala
Alex Noerdin Batal Jadi Gubernur Sumatera Selatan
Saksi Cebongan: Deki Bangga Bunuh Anggota Kopassus
Polisi Raja Tilang dari Gresik
Ini Penyebab Rusuh dan Kebakaran Tanjung Gusta