TEMPO.CO , Jakarta: Komisi Perlindungan Anak Indonesia menilai kunjungan Prabowo ke Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara menjenguk IS, bocah 3,5 tahun yang dianiaya kekasih ibunya, tak bernuansa politis. Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak, Erlinda menganggap kedatangan calon presiden dari Partai Gerindra itu murni bentuk kemanusiaan. (Baca: Besuk Iqbal, Prabowo: Ini Bukan Kampanye)
Erlinda mengapresiasi kunjungan Prabowo ke bocah korban penculikan dan penganiayaan oleh Dadang Saputra yang tak lain pacar ibu kandung IS. "Saya pikir bagus karena beliau memberi bantuan kepada Iqbal sebesar Rp 20 juta dan bantuan makanan lainnya," katanya dalam siaran pers di kantornya, Jakarta, Jumat, 28 Maret 2014. (Baca:Bocah IS Disiksa Kekasih Ibunya karena Cemburu)
KPAI juga meminta kepada partai politik untuk tidak mengeksploitasi anak semasa kampanye. Sebab, selama ini, pihaknya banyak menemukan anak yang ikut diikutsertakan selama kampanye pemilihan umum ini. "Pelanggaran parpol sudah melampaui batas terutama dalam hal eksploitasi anak," kata Erlinda.
Menurut dia, selama masa kampanye, anak disuguhi tontonan erotis yang tentunya berpengaruh terhadap karakter mereka. "Kalau mereka diikutkan kampanye dan disuguhi tontonan erotis bagaimana nanti karakternya," ujarnya.
Komisi akan berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menindak lanjuti pelanggaran parpol. Ia pun tak segan-segan membawa pelanggaran tersebut ke arah perdata ataupun pidana guna tidak terjadi pelanggaran kampanye lagi. "Kami masih mengkaji pelanggarannya bersama Bawaslu. Setelah itu nanti apakah akan dibawa ke ranah pidana atau perdata."
ERWAN HERMAWAN
Berita Lainnya:
Soal Bus Hibah, Ini Keinginan Ahok
Polisi Siap Rekonstruksi Kasus Ade Sara Awal April
Beda Reaksi Jokowi dan Ahok Saat Hadapi Masalah