TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga survei Centre for Strategic and International Studies menyatakan 67 persen warga Jakarta puas atas kinerja Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, yang akrab disapa Ahok. Basuki dianggap berhasil mewujudkan "Jakarta Baru".
"Pemilih Jakarta paling rasional. Dari evaluasi kinerja, tentu ada korelasi dengan pilihan mereka mengangkat dia lagi," kata Direktur Eksekutif CSIS Phillips Vermonte saat pemaparan hasil sigi di Jakarta, Senin, 25 Januari 2016. CSIS merilis survei bertajuk "Calon Independen Vis a Vis Calon Partai" untuk memetakan persaingan politik dalam pemilihan gubernur 2017. Dari 400 responden, hanya 29 persen yang tak puas terhadap kinerja Basuki.
Baca juga: Pilkada Jakarta, Survei CSIS: Ahok Tak Punya Lawan Sebanding
Sebagian masyarakat menyukai Basuki karena kepribadian (42,5 persen responden) dan karakter pemerintahannya. Lalu, 24 persen responden mengunggulkan Basuki karena prestasi dan kinerjanya.
Sebanyak 62 persen masyarakat mengakui Basuki berhasil membawa perubahan di Ibu Kota dan 14 persen sisanya menyatakan tak ada perubahan di Jakarta. Sebanyak 22 persen responden mengatakan Jakarta belum berubah.
Baca juga: Resmikan Masjid, Ahok: Biar Banyak yang Tobat
Warga Jakarta, yang mengakui prestasi Basuki, menilai Gubernur berhasil memperbaiki seluruh sistem pelayanan kesehatan. Peneliti CSIS, Arya Fernandes, mengatakan Basuki juga mendapat sorotan masyarakat sebanyak 69 persen karena pembangunan infrastruktur yang masif.
"Banyak pembangunan besar, seperti normalisasi sungai," katanya. Masyarakat juga mengapresiasi kinerja Basuki di bidang pelayanan birokrasi yang makin cepat dan kenyamanan taman kota.
Baca juga: Ini Strategi Ahok Agar Warga Jakarta Bisa Besaing di Era MEA
Lewat survei ini, pulik juga mengevaluasi penanganan tingkat kriminalitas. Sebagian masyarakat menilai Basuki gagal dalam bidang itu dan soal penanganan prostitusi. "Tapi secara persentase, sebagian besar mereka melihat telah ada perubahan di Jakarta," ucapnya.
Basuki juga disorot karena tingkat keikutsertaan publik terhadap Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta Sehat yang dianggap besar. Sebanyak 31 persen warga Jakarta sudah mendapat KJP dan 47,75 persen mendapat KJS. "Tingkat penerimaannya bagus, meskipun hanya dengan kualifikasi anggota tertentu," katanya.
Baca juga: Musim Hujan, Ahok: Jakarta Enggak Boleh Ada Genangan!
Di bawah pemerintahan Basuki dan Djarot Syaiful, 98 persen masyarakat mengaku bangga menjadi warga Jakarta. "Akhirnya, meskipun di tengah masalah dan kecemasan, mereka tetap bangga menjadi warga Ibu Kota."
Survei CSIS digelar pada 5-10 Januari 2016 di lima wilayah Jakarta. Jejak pendapat ini menyasar 400 responden, yang diambil secara acak. Tingkat kesalahan analisis sekitar 4,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
PUTRI ADITYO