TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan partainya masih melakukan kajian untuk menjagokan kadernya maju di pemilihan umum kepala daerah DKI Jakarta. Tak terkecuali, kata dia, menjadikan kadernya sebagai calon wakil gubernur untuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menurut Idrus, tim pengkaji akan mulai menjaring nama pada pertengahan Juni nanti. "Termasuk Fayakhun akan diposisikan sebagai wakil Ahok," katanya di restoran Puang Oca, Jakarta, Senin, 30 Mei 2016.
Golkar, kata Idrus, tidak menutup kemungkinan bakal menjagokan kadernya di pilkada DKI pada 2017. Saat ini, kata dia, banyak kader yang sudah bermunculan.
Contohnya, kata dia, adalah Nurul Arifin dan Tantowi Yahya. "Namun tergantung kajian nanti," kata dia. "Termasuk dari suara DPD I Jakarta."
Sebelumnya, Ahok mengakui mengadakan pertemuan dengan beberapa politikus Partai Golkar, salah satunya Setya Novanto, pada Sabtu, 22 Mei lalu. Dalam pertemuan itu, Ahok mendapat dukungan dari partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Kami mah enggak tawar-menawar. Duduk, makan. Lalu teman-teman Golkar bilang, 'Langsung aja maju lah. Pasti entar kami dukung'. Tapi partai kan beda. Mesti ada proses," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin, 23 Mei 2016.
Ahok berujar, sejak awal, hubungannya dengan Golkar telah terjalin dengan baik. Secara pribadi, anggota Golkar generasi muda telah menemuinya beberapa kali. Namun untuk dukungan secara resmi belum ada pembicaraan, karena Golkar sedang membentuk kepengurusan.
"Saya enggak tahu. Kamu mesti nanya partai, ya. Dia kan juga masih membentuk kepengurusan. Misalnya yang sederhana, nanti yang mau angkat Ketua DPD Bali. Wakil Gubernur. Ya, secara pribadi pasti dukung. Saya pun (dengan Golkar) kayak teman lama," kata Ahok.
HUSSEIN ABRI YUSUF