TEMPO.CO, Tangerang - Petugas Aviation Security dan petugas Balai Karantina Pertanian Bandara Soekarno-Hatta menangkap Koufiah Jihad Zaki, warga negara Arab Saudi, yang diduga akan menyelundupkan 10 anak ular piton.
Zaki nekat membawa puluhan ular yang masih berukuran kecil itu di dalam kaus kaki yang ia kenakan. "Yang bersangkutan kini sedang dalam pemeriksaan penyidik karantina bandara," ujar Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan Balai Karantina Pertanian Bandara Soekarno-Hatta, Ridwan, kepada Tempo, Senin, 18 Juli 2016.
Zaki, yang hendak terbang ke Jeddah menggunakan maskapai Garuda GA 980, nekat menyelundupkan 10 anak ular piton pada Sabtu, 16 Juli 2016. Upayanya bisa digagalkan petugas Aviation Security (Avsec) Soekarno-Hatta, yang mencurigai gerak geriknya ketika pemeriksaan di pintu check-in Terminal 2-D Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 09.15.
"Saat diperiksa di Security Check Point 1 di area check-in, petugas merasa ada yang janggal di bagian pergelangan kakinya," kata Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta Suriawan Wakan.
Petugas Avsec langsung membawa pria itu ke kantor petugas keamanan bandara. "Saat digeledah, ternyata isinya 10 ekor anak ular sanca, " kata Wakan. Zaki dan 10 anak ular piton itu langsung diserahkan ke kantor Balai Besar Karantina Pertanian Bandara Soekarno-Hatta untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Ridwan mengatakan sampai saat ini Zaki mengaku membawa 10 anak ular itu ke negara asalnya untuk dipelihara sendiri." Dia mengaku punya hobi memelihara ular. Anak ular itu dibeli dari Pasar Rumput," katanya. Namun, ketika petugas menanyakan alasan ia membawa hewan melata itu dengan cara ekstrem dengan meletakkannya di kaus kaki yang ia kenakan, Zaki enggan menjelaskan. "Tapi kami menduga ia menggunakan cara yang simpel dan tak mau ribet mengikuti prosedural."
Petugas karantina, kata Ridwan, tidak akan menahan Zaki, apalagi memprosesnya secara hukum, karena jenis hewan yang dibawa bukan tergolong hewan langka atau yang dilindungi. "Dia sudah minta maaf dan mengaku tidak tahu proses membawa hewan ke luar Indonesia, kami berikan penjelasan dan melaporkan hal ini ke Kedutaan Arab Saudi," tuturnya.
Ridwan mengaku upaya penyelundupan hewan yang dilakukan penumpang pesawat di Soekarno-Hatta cukup banyak dengan cara yang beraneka ragam. "Ada yang menyimpan di balik pakaian, di sela paha, atau di dalam sepatu," katanya.
Petugas karantina hanya memastikan hewan itu selamat dan menyerahkannya kepada Badan Konservasi Sumber Daya Alam. "Kalau hewan yang tergolong langka dan dilindungi, pelakunya kami proses secara hukum, beberapa kasus sudah kami limpahkan ke Kejaksaan Negeri Tangerang," ucapnya.
JONIANSYAH HARDJONO