TEMPO.CO, Depok - Idang Suparman, orang tua tiri Daseng Rusmana, melihat perilaku tidak wajar pada diri anaknya. Sebelum berangkat ke Bandung, Senin lalu, mulut Daseng komat kamit dan badannya bergoyang seperti orang berzikir begitu melihat tulisan kaligrafi Arab di rumah Idang di kawasan Parung, Kabupaten Bogor.
"Mata Daseng memandang kaligrafi terus. Lalu membaca Allah-Muhammad berulang-ulang kali, sambil menggoyangkan badannya," kata Idang saat memberi keterangan kepada polisi di kantot Kepolisian Resor Kota Depok, Selasa, 4 Juli 2017.
Baca: Kenapa Tas Ransel di Depan ITC Depok Dicurigai Bom?
Daseng adalah pelaku yang meninggal tas miliknya di depan ITC Depok, dan diduga berisi bom, senin lalu. Menurut Idang, tingkah Daseng saat itu sangat tidak wajar. Sebab, tidak seperti biasanya dia bertingkah aneh.
Padahal, saat datang ke rumahnya pada Sabtu lalu, Daseng masih berprilaku normal. "Mulai berperilaku aneh sejak Senin kemarin. Padahal, paginya masih sempat salat subuh berjamaah sama saya dan mengopi," ujar Idang.
Daseng, kata Idang, memang merasa kesepian. Dia telah diminta untuk pulang ke kampung halamannya di Cimahi, Jawa Barat, tetapi tidak mau. Daseng lebih memilih mendatangi ibu kandungnya yang tinggal bersama Idang di Parung. "Daseng bilang kalau ke Cimahi, tidak ada tempat tidur," ucap Idang.
Gelagat aneh lainnya, yang tidak biasa pada diri Daseng juga terlihat sebelum berangka pulang ke Bandung. Saat itu, dia mendatangi ibunya yang sedang mencuci pakaian dan ingin membantunya. Selain itu, Daseng juga sempat ingin mencabuti rumput di pekarangan Idang.
"Padahal, selama ini tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu," kata Idang. Sejauh ini, Idang belum pernah mendengar anak tirinya itu mempelajari sesuatu yang aneh-aneh. "Kesehariannya cuma kerja menjaga toko di Bandung. Ikut pengajian juga tidak," ujar Idang.
Idang mengaku kaget begitu melihat Daseng kembali ke rumahnya, setelah pamit ingin pulang ke Bandung. Dengan wajah memerah kecapean, Daseng datang kembali ke rumah tanpa membawa tas.
Bahkan, pria lulusan SMP tersebut kembali ke rumah Idang, tanpa menggunakan sandal sekitar pukul 14.00. Padahal, Daseng pamit ingin kembali ke Bandung, pukul 08.00. "Saat pulang ditanya linglung. Katanya pulang jalan kaki, dan tasnya ditinggal," ucap Idang.
Saat digali keterangan oleh penyidik di Polresta Depok, Daseng mengaku pulang berjalan kaki dari Terminal Depok ke rumah bapak tirinya di Parung. "Saya ngebleng. Tahu-tahu saya jalan saja," kata Daseng.
Daseng lebih banyak menunduk saat polisi meminta keterangan kepadanya. Daseng mengaku banyak hal yang tidak diingatnya atas kejadian itu. "Ngebleng saja saya," kata Daseng lagi, kepada penyidik.
Baca juga: Pemilik Tas Diduga Bom di ITC Depok Ditangkap, Mengaku Kelupaan
Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor Kota Depok Ajun Komisaris Rahmaningtyas mengatakan keterangan Daseng memang masih berubah-ubah. Menurutnya, Daseng mengalami gangguan psikologis dalam dirinya. "Latar keluarganya broken home. Kami akan memeriksa kejiwaannya ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati," ujar Rahmaningtyas.
IMAM HAMDI