TEMPO.CO, Jakarta - Hashtag #hapuskanOSPEKsampah menjadi trending topic di Twitter, Minggu siang, 26 Juli 2015. Para netizen banyak mengomentari hashtag ini karena mulai Senin, 27 Juli 2015 kegiatan masa orientasi siswa di sekolah akan dimulai.
Sebagian besar komentar mendukung hashtag itu. Mereka berpendapat bahwa MOS yang dilaksanakan sudah keluar dari maksudnya sebagai ajang orientasi dan perkenalan siswa baru.
Akun @ubaybee berkomentar, "lagi jadi TT dan saya sepakat #hapuskanospeksampah, contoh saja sekolah negara2 maju itu u/ menyambut PDB, jangan contoh LP !!!". Akun lainnya @SariR_22 mengatakan bahwa ospek lebih cenderung merepotkan siswa atau mahasiswa baru. "MOS sih gpp. tapi bawaan nya ituloh yg aneh2 dah kek gembel. apalagi ntar senior2 nya pda sok2an", ujarnya.
Sebagian tweeps tak mendukung penghapusan ospek atau MOS. Menurut mereka, bukan kegiatannya yang dihapus, tapi cara pelaksanaannya yang harus diubah. Seperti kata akun @ZainuddinHS1, "Ospek harus ada, tapi cara pelaksanaannya yang harus di rubah...., jangan terlalu kejam..., itu ospek bukan tahanan." Akun lainnya @aldasalsa991 berkomentar "Gak perlu dihapus, cukup diubah aja cara mengOSPEKnya, khususnya untuk para senior. Stop Bullying and Stop Senioritas!!"
Pelaksanaan ospek atau MOS seringkali menjadi momok yang menakutkan bagi siswa dan mahasiswa baru. Sebab, dalam ajang tersebut biasanya mereka diminta untuk membawa barang dan melaksanakan tugas tertentu. Bahkan, beberapa kali sempat terjadi kekerasan di ajang tahunan tersebut.
Seorang mahasiswa baru Jurusan Planologi ITN Malang Fikri Dolasmantya Surya meninggal dunia saat mengikuti kegiatan ospek pada Oktober 2013. Pada 2011 pun pernah ada kejadian serupa di Universitas Hasanuddin. Mahasiswa baru bernama Awaludin tewas.
NINIS CHAIRUNNISA