TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kwartir Nasional Pramuka Adhyaksa Dault mengatakan kedatangannya menemui Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama--biasa disapa Ahok--selain untuk mengundang Gubernur ke acara refleksi Hari Kesaktian Pancasila, bertujuan membicarakan soal Bumi Perkemahàn dan Taman Wisata Cibubur yang terkena rencana pembangunan light rail transit (LRT).
"Ada kena proyek LRT 3,5 hektare," kata Adhyaksa. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini menjelaskan, dalam pembangunan proyek LRT di Cibubur, lahan yang masuk wilayah Jakarta Timur tidak terkena. "Yang Jakarta Timur 210 hektare itu enggak kena, yang kena Taman Wiladatika, masuk ke (wilayah) Depok," ujarnya.
Selain itu, gedung Pusdiklat Pramuka rencananya terkena proyek pembangunan LRT. "Pusdiklat ini yang kena sekitar 2,5 hektare dari 19 hektare untuk terminal LRT, tapi dengan pihak Adhi Karya kita akan bicarakan tanah itu," tutur Adhyaksa.
Sedangkan mengenai revitalisasi Buperta Cibubur yang dibicarakan kepada Gubernur DKI, Adhyaksa mengatakan hal itu terkait dengan rencana penyelenggaraan Jambore Nasional tahun depan. "Sekitar 50 ribu anak akan camping di situ," ucapnya.
Karena itulah, Adhyaksa meminta bantuan kepada Gubernur DKI bersama jajarannya untuk membantu pelaksanaan kegiatan ini. "Fasilitas seperti MCK, listrik, air, dan jalan," ucapnya.
Ketika ditanyakan mengenai pendapat pribadinya mengenai proyek LRT, Adhyaksa menjawab bahwa ini merupakan program yang baik untuk mengatasi kemacetan di Jakarta yang sudah parah. "Kami dukung," kata pria yang dikabarkan akan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta ini.
DIKO OKTARA