TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membenarkan pernyataan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman yang menyebutkan dalam menyelesaikan masalah seorang pemimpin harus berkepala dingin. "Benar kata beliau, jadi pemimpin harus berkepala dingin. Terus juga jangan memecat gitu, kan?" kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Kamis, 12 November 2015.
Namun, menurut Ahok, apabila terdapat masalah yang tak kunjung usai dalam waktu lama, seorang pemimpin juga bisa mengekspresikan kemarahannya. "Kadang-kadang, bisa meledak juga dong kalau udah tiga tahun keterlaluan. Tiga tahun loh kami minta Bantargebang, truk mesti bagus, tanahnya mesti bagus, jangan sampai kebakaran begitu lama, jangan sebarkan bau busuk, dikerjain enggak? Kan enggak," ujar Ahok.
BACA JUGA
Terungkap, Dua Wanita Ini Bikin Ivan Gunawan Jatuh Cinta
Hijaber Cantik UNJ Tewas, Ini Alasan Delea ke Bandung
Ahok pun membantah bahwa dirinya sering memecat para pegawai di kantor Balai Kota seenaknya tanpa memberikan peringatan sebelumnya. "Apakah saya langsung pecat? Enggak kan? Kami kan kasih tahu dulu, baru kami keluarkan. Sekarang lebih baik enggak Jakarta dibanding dulu? Menurut saya, lebih baik ketika kami mengganti, kasih kesempatan pada orang lain yang lebih mampu," tutur Ahok.
Dalam Rakorda Senator Jakarta di Redtop Hotel, Jakarta Pusat, Kamis, 12 November 2015, Irman Gusman mengatakan akan membahas kisruh sampah yang tengah dihadapi pemerintah DKI Jakarta dalam rapat konsolidasi dengan pemangku kepentingan daerah Provinsi DKI Jakarta. Menurut Irman, dalam penyelesaian masalah itu, seorang pemimpin seharusnya tidak boleh cepat marah dan main pecat.
Dalam rapat tersebut, hadir pula Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, anggota DPD Perwakilan DKI Jakarta A.M. Fatwa dan Fahira Idris, serta Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah yang menggantikan Gubernur Ahok lantaran dia berhalangan hadir.
ANGELINA ANJAR SAWITRI
GEGER MAFIA MIGAS
SKANDAL PETRAL: Inilah MR, Mister Untouchable di Era SBY
SKANDAL PETRAL: Tuan MR Sering Disebut di Era Presiden SBY