Pelajar di Medan Tewas Diduga Dianiaya Oknum TNI

Jumat, 2 Agustus 2024 15:40 WIB

Orang tua korban penyiksaan dari anak MHS bersama tim hukum saat mendatangi kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia di Jakarta, Senin 29 Juli 2024. Berdasarkan investigasi awal yang dilakukan oleh LBH Medan, ketika itu Babinkamtibmas dan Babinsa sedang melakukan penertiban terhadap aksi tawuran yang terjadi di kel. Tembung, Kota Medan. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Medan mengungkapkan seorang pemuda di Kota Medan, Sumatera Utara, berinisial MHS (15 tahun) tewas karena diduga dianiaya oknum TNI. MHS merupakan siswa di sebuah sekolah menengah pertama atau SMP.

"Kasus ini terjadi pada Jumat, 24 Mei sekitar 16.30," kata Direktur LBH Medan, Irvan Saputra, dalam konferensi pers di kantor YLBHI, Jakarta Pusat pada Jumat, 2 Agustus 2024.

Ia menceritakan peristiwa ini berawal dari tawuran yang terjadi di bantaran rel kereta di Jalan Benteng Hulu, Tembung Medan. Pada sore itu, MHS hendak mengambil uang di sebuah minimarket untuk membeli makan. Kemudian MHS melihat aksi tawuran tersebut. "Namun, ketika melihat beberapa menit di situ, ternyata ada penertiban yg dilakukan oleh tiga pilar," ujar Irvan.

Tiga pilar itu adalah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Bintara Pembina Desa (Babinsa), dan Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Ketika penertiban, arah pengejaran peserta tawuran ke arah MHS. Namun, petugas malah menangkap MHS.

"MHS diduga mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh anggota TNI, yaitu Babinsa kelurahan setempat," beber Irvan. "Ketika dia didapat, langsung dipukul bagian leher ataupun dekat kepalanya."

Advertising
Advertising

Ia membeberkan MHS lalu terjatuh ke bawah bantaran rel kereta api yang tingginya sekitar dua meter. Walhasil, MHS mengalami luka di bagian kepala. Namun, MHS mencoba untuk naik lagi ke atas. "Ketika naik lagi ke atas, kembali lagi dugaan penyiksaan itu dilakukan, hingga akhirnya MHS sempat tidak sadarkan diri dan ditinggalkan begitu saja."

Setelah kejadian itu, teman-teman MHS yang mengetahui kondisi pemuda itu lalu membawanya ke klinik terdekat. Di Klinik Wahyu itulah, MHS mendapatkan perawatan berupa perban pada kepala dan pemeriksaan lainnya. Diketahui pula kondisi tangan dan kaki MHS yang lecet.

Kemudian MHS dibawa pulang ke rumah. Pada saat kejadian ini, ibu MHS Lenny Damanik sedang tidak berada di kediaman mereka. Sebab, Lenny sedang menghadiri upacara pemakaman sanak keluarga di kota lain.

"Ketika pulang ke rumah, ternyata MHS merasakan sakit yang sangat luar biasa. Bagian dadanya ini merasakan sakit semua, bahkan dari keteranhan saksi-saksi, tukang urut juga, dia tidak bisa didudukkan," beber Irvan.

Sehingga, MHS hanya bisa berbaring. Kawan-kawan MHS lalu berinisiatif memanggil tukang urut yang masih memiliki hubungan keluarga dengan MHS. Kepada tukang urut itu, MHS mengaku jatuh. Ia berbohong karena takut dimarahi jika mengatakan melihat tawuran.

Melihat keadaan MHS yang mulai pucat, ujar Irvan, si tukang urut memberikan uang kepada teman pemuda itu untuk membelikan makan. Setelah itu, tukang urut menyuapkan makanan kepada MHS. "Baru satu suapan pertama, MHS langsung muntah-muntah," ujar Irvan.

Akhirnya tukang urut ini bertanya lagi "kamu ini enggak jatuh, sebenarnya kenapa?" MHS lalu mengatakan "tolong jangan bilang Mamak. Aku tadi lihat tawuran, terus aku dipukul tentara."

Irvan menyebut si tukang urut sontak terkejut dengan jawaban MHS. Akhirnya MHS dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah. Namun, rumah sakit itu tidak bisa menangani MHS karena keterbatasan alat. "Maka pergilah ke Rumah Sakit Madani di Medan juga," ucap Irvan.

MHS sampai di rumah sakit itu sekitar pukul 20.30 malam. Dokter dan perawat telah melakukan tindakan kepaja pelajar ini hingga dini hari. Akhirnya sekitar pukul 04.00 subuh, MHS menghembuskan napas terakhirnya. "Ibu MHS melihat melalui video call dengan keluarganya sambil nangis-nangis," kata Irvan.

Pilihan Editor: Kasus Kredit Fiktif Rp 55 Miliar yang Seret Purnawirawan TNI Bermula dari Laporan BRI

Berita terkait

Kuasa Hukum Rizieq Shihab Angkat Bicara Soal Kekerasan di Pondok Pesantren Markaz Syariah

8 jam lalu

Kuasa Hukum Rizieq Shihab Angkat Bicara Soal Kekerasan di Pondok Pesantren Markaz Syariah

Kuasa hukum Rizieq Shihab membenarkan soal peristiwa kekerasan yang terjadi di Pondok Pesantren Markaz Syariah.

Baca Selengkapnya

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

9 jam lalu

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

32 Orang Tewas dan Ribuan Warga Lebanon Terluka dalam 2 Gelombang Ledakan Perangkat Nirkabel

10 jam lalu

32 Orang Tewas dan Ribuan Warga Lebanon Terluka dalam 2 Gelombang Ledakan Perangkat Nirkabel

Hizbullah menuduh Israel berada di balik ledakan alat komunikasi baik pager hingga walkie talkie di Lebanon

Baca Selengkapnya

Siswa Jepang Tewas Ditikam di China, Picu Krisis Diplomatik

11 jam lalu

Siswa Jepang Tewas Ditikam di China, Picu Krisis Diplomatik

Seorang siswa Jepang berusia 10 tahun meninggal satu hari setelah ditikam di dekat sekolahnya di China selatan

Baca Selengkapnya

Bentrokan Warga Rempang Vs Petugas PT Makmur Elok Graha, Begini Kronologinya

12 jam lalu

Bentrokan Warga Rempang Vs Petugas PT Makmur Elok Graha, Begini Kronologinya

Bentrokan antar warga Rempang dengan petugas dari PT Makmur Elok Graha terjadi pada Rabu malam kemarin.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Kematian Suaminya, Seorang Notaris di Medan Jadi Tersangka Pembunuhan

12 jam lalu

Rekayasa Kematian Suaminya, Seorang Notaris di Medan Jadi Tersangka Pembunuhan

Sang istri tetap menolak telah melakukan pembunuhan terhadap suaminya. Ia mengaku sangat mencintai suaminya itu.

Baca Selengkapnya

Viral Penganiayaan Sadis di Festival Vespa di Kabupaten Bogor, Polsek Gunung Putri Buru Pelaku Cungkil Mata

13 jam lalu

Viral Penganiayaan Sadis di Festival Vespa di Kabupaten Bogor, Polsek Gunung Putri Buru Pelaku Cungkil Mata

Setelah melakukan penyelidikan, Polsek Gunung Putri telah menaikkan status kasus penganiayaan cungkil mata tersebut ke penyidikan.

Baca Selengkapnya

Cherry Lai Diduga Buka Bisnis Game Lailai Studios di Hong Kong, Setelah Kasus Kekerasan Brandoville Studios Viral

14 jam lalu

Cherry Lai Diduga Buka Bisnis Game Lailai Studios di Hong Kong, Setelah Kasus Kekerasan Brandoville Studios Viral

Kabar rencana pembukaan Lailai Studios itu dikonfirmasi eks karyawan Brandoville Studios yang menjadi korban kekerasan Cherry Lai.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman yang Pergi ke Amerika, TNI Ragukan Alasan Kemanusiaan TPNPB-OPM

21 jam lalu

Top 3 Hukum: Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman yang Pergi ke Amerika, TNI Ragukan Alasan Kemanusiaan TPNPB-OPM

Kuasa Hukum Kaesang Pangarep, Nasrullah menjelaskan ada 4 penumpang lain dari pihak pemilik pesawat jet pribadi itu.

Baca Selengkapnya

Cemburu Istri Siri Dibawa Kabur, Suami di Bekasi Aniaya Pria Hingga Tewas

1 hari lalu

Cemburu Istri Siri Dibawa Kabur, Suami di Bekasi Aniaya Pria Hingga Tewas

Polsek Pondok Gede Bekasi telah menangkap dan menetapkan AS sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana.

Baca Selengkapnya