Kata Densus 88 Soal Potensi Ancaman Usai Pembubaran Jamaah Islamiyah

Kamis, 15 Agustus 2024 17:14 WIB

Densus 88 sedang olah TKP penangkapan tersangka teroris JAD di Villa Syariah Bunga Tanjung Kota Batu, Jawa Timur. Tempo/Eko Widianto

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri Komisaris Besar Aswin Siregar mengungkapkan potensi ancaman usai organisasi Jamaah Islamiyah (JI) membubarkan diri.

Aswin mengatakan Jamaah Islamiyah memiliki anggota sekitar 6 ribu orang. Ia enggan menjawab secara gamblang soal potensi munculnya sempalan dari anggota yang tidak setuju dengan pembubaran organisasi tersebut.

"Apakah di sini ada kemungkinan (sempalan)? Ada aja, tapi kita tidak bisa meramalkan atau menjawab seperti itu," kata Aswin saat ditemui Tempo di kantornya, Jakarta Selatan pada Selasa, 13 Agustus 2024.

Densus 88, kata Aswin, akan tetap melakukan asesmen, kontrol, dan evaluasi secara terus menerus terhadap eks anggota JI. Dengan demikian, Jamaah Islamiyah tidak akan kembali pada nilai-nilai organisasi sebelumnya.

Selain itu, pihaknya memastikan pondok pesantren atau ponpes yang terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah tidak akan terpapar ajaran terorisme. "Densus 88 melibatkan tim ahli dan Kemenag (Kementerian Agama) untuk mengevaluasi kurikulum pendidikan di ponpes-ponpes tersebut," ucapnya.

Potensi Ancaman dari Eks Napiter

Advertising
Advertising

"Kami, terus terang, sangat keras terhadap residivisme," ujar Aswin. "Karena memang tantangan terbesar dalam kejahatan ideologis adalah residivismenya."

Ia menjelaskan eks narapidana terorisme (napiter) bisa saja kembali melakukan kejahatan ideologis. Aswin mencontohkan dengan kejahatan non-ideologis. Misalnya, kejahatan karena kebutuhan ekonomi. Setelah kebutuhan ekonominya terpenuhi, ujarnya, kejahatan itu akhirnya ditinggalkan.

"Ini kan kejahatan ideologis, kejahatan atas keyakinan yang dia miliki, mengkafirkan orang, menganggap pemerintah itu thaghut, menganggap aparat-aparat pemerintah itu musuh yang harus diperangi," ucap Aswin.

Oleh sebab itu, ia menegaskan Densus 88 tetap melakukan pemantauan terhadap residivis teroris. "Monitoring kami tetap berjalan," ujarnya.

Pilihan Editor: JATAM Kaltim Demo di Depan Kantor Otorita IKN, Serahkan Penghargaan Perampasan Ruang Hidup

Berita terkait

Santri di Sukoharjo Meninggal Dunia, Diduga Dapat Kekerasan dari Senior

2 jam lalu

Santri di Sukoharjo Meninggal Dunia, Diduga Dapat Kekerasan dari Senior

Aksi kekerasan antar santri kembali terjadi. Kali ini, seorang santri tewas diduga karena penganiayaan oleh seniornya.

Baca Selengkapnya

Resmi Nahkodai BNPT, Irjen Pol. Eddy Hartono Ingin Pertahankan Zero Terrorist Attack

21 jam lalu

Resmi Nahkodai BNPT, Irjen Pol. Eddy Hartono Ingin Pertahankan Zero Terrorist Attack

Eddy akan lebih fokus dan optimal dalam melaksanakan pencegahan sebagai bentuk kehadiran negara

Baca Selengkapnya

Kasus Penganiayaan Santri Pondok Pesantren di Sukoharjo, Kemenag Bakal Panggil Pengurus Yayasan dan Pengelola

1 hari lalu

Kasus Penganiayaan Santri Pondok Pesantren di Sukoharjo, Kemenag Bakal Panggil Pengurus Yayasan dan Pengelola

Hari ini, Kemenag Sukoharjo berencana mendatangi rumah korban untuk bertakziah dan bertemu dengan keluarga santri muda itu.

Baca Selengkapnya

Polres Sukoharjo Ungkap Kasus Meninggalnya Santri Akibat Penganiayaan, Bukan Perundungan

1 hari lalu

Polres Sukoharjo Ungkap Kasus Meninggalnya Santri Akibat Penganiayaan, Bukan Perundungan

"Bukan bullying (perundungan), tapi penganiayaan oleh satu senior kepada adik kelasnya," kata Kapolres Sukoharjo.

Baca Selengkapnya

Diduga Jadi Korban Perundungan Kakak Senior di Pondok Pesantren di Sukoharjo, Santri 13 Tahun Meninggal

1 hari lalu

Diduga Jadi Korban Perundungan Kakak Senior di Pondok Pesantren di Sukoharjo, Santri 13 Tahun Meninggal

Ayah korban dugaan perundungan itu menunggu hasil autopsi santri yang baru berumur 13 tahun tersebut untuk mengetahui penyebab kematian putranya.

Baca Selengkapnya

CekFakta #277 Mewaspadai Bahaya AI di Tangan Ekstremis dan Teroris

5 hari lalu

CekFakta #277 Mewaspadai Bahaya AI di Tangan Ekstremis dan Teroris

Mewaspadai Bahaya AI di Tangan Ekstremis dan Teroris

Baca Selengkapnya

Bapak-Anak Pengasuh Pesantren Dituntut 10 dan 11 Tahun Penjara karena Cabuli Santri

9 hari lalu

Bapak-Anak Pengasuh Pesantren Dituntut 10 dan 11 Tahun Penjara karena Cabuli Santri

M, 72 tahun, dan anaknya, F, 37 tahun, pengasuh pondok pesantren di Trenggalek,Jawa Timur didakwa mencabuli santri-santrinya sejak 2021

Baca Selengkapnya

Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Akui Ada Anggota yang Menolak Bubarkan Diri dan Kembali ke NKRI

10 hari lalu

Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Akui Ada Anggota yang Menolak Bubarkan Diri dan Kembali ke NKRI

Eks pimpinan Jamaah Islamiyah mengakui masih ada satu jyang menolak membubarkan diri dan tak mau kembali ke NKRI.

Baca Selengkapnya

Bubarkan Diri, Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Minta Anggotanya Serahkan Senjata ke Densus 88

10 hari lalu

Bubarkan Diri, Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Minta Anggotanya Serahkan Senjata ke Densus 88

Para pendiri JI menggelar sosialisasi pembubaran Jamaah Islamiyah dan Ikrar Kembali ke NKRI. Mereka meminta eks anggota untuk menyerahkan senjata.

Baca Selengkapnya

Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Serahkan Nasibnya ke Pemerintah Usai Membubarkan Diri

10 hari lalu

Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Serahkan Nasibnya ke Pemerintah Usai Membubarkan Diri

Ketua Mantiqi 2 Jamaah Islamiyah, Abu Fatih menyerahkan nasibnya kepada pemerintah usai membubarkan diri.

Baca Selengkapnya