WNI Bekerja Jadi Scammer Online di Myanmar, Migrant Care Minta Pemerintah Efektifkan Gugus Tugas TPPO

Minggu, 15 September 2024 23:18 WIB

Direktur Eksekutif Migrant Care Indonesia Wahyu Susilo. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Migrant Care mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan preventif setelah ramai kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) terhadap puluhan pekerja migran Indonesia (PMI) di Myanmar.

Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo, menegaskan pentingnya pendekatan komprehensif untuk mengatasi masalah ini. “Pertama,tentu sosialisasi mengenai bahayanya kasus ini, karena ini sudah dialami oleh ribuan orang yang bekerja ke sana,” kata dia ketika dihubungi, Sabtu, 14 September 2024.

Kedua, pemerintah perlu mengefektifkan gugus tugas TPPO. “Karena saya tidak lihat peran dari gugus tugas TPPO dalam kasus scamming online ini. Peran aktif ya,” tuturnya.

Menurut dia, deklarasi ASEAN mengenai pencegahan trafficking di sektor penyalahgunaan teknologi digital yang dikeluarkan saat Indonesia menjadi ketua tahun lalu belum tampak tindak lanjutnya. “Harusnya deklarasi ini bisa efektif karena bisa menjangkau wilayah-wilayah Kamboja, Myanmar, Laos yang menjadi locus dari scamming online.”

Wahyu menyebut, penting untuk membuat deklarasi ASEAN tidak hanya menjadi dokumen, tapi juga menjadi dasar bagi tindakan konkret, termasuk kesepakatan bilateral dan kerjasama antar polisi ASEAN.

Advertising
Advertising

Koordinator Bantuan Hukum Migrant Care, Nur Harsono, juga meminta pemerintah melakukan langkah yang sama, yakni memaksimalkan sosialisasi dan memperkuat tim gugus tugas. “Pemerintah harus membentuk desk layanan informasi dan pengaduan hingga tingkat desa," ujarnya.

Nur Harsono juga mendorong pemerintah untuk bekerja sama dengan tokoh agama, pemuda, perempuan, dan universitas di seluruh Indonesia untuk edukasi tentang bahaya TPPO, serta memperkuat kerjasama ASEAN dalam pemberantasan TPPO.

Terbaru, terdapat video di mana puluhan warga negara Indonesia menjadi korban TPPO di Myanmar. Mereka diduga terjerat dalam kasus penipuan daring atau online scam. Dalam video tersebut, terlihat sejumlah WNI dalam sebuah kamar yang menceritakan bahwa mereka telah menjadi korban perdagangan orang di Myanmar setelah menerima tawaran pekerjaan di Thailand.

Dalam video berdurasi 2 menit 11 detik itu, mereka bercerita telah disekap dan dipaksa bekerja selama 15 jam sehari hingga mengalami penganiayaan secara fisik seperti dipukul dan disetrum. Tak hanya itu, mereka juga menyatakan tidak mendapatkan makanan yang layak.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, membenarkan video tersebut. Saat ini, kasus TPPO itu sedang ditangani oleh Kemenlu. “Ya, benar. Ada 20 WNI dalam video tersebut” kata Judha saat dikonfirmasi Tempo pada Rabu, 11 September 2024. “Motif ini (penyekapan) masih dalam masa pendalaman. Tapi yang pasti kemungkinan besar mereka melakukan kegiatan scamming.”

Dede Leni berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

Berita terkait

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

15 jam lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

1 hari lalu

Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

Para calon pekerja migran ilegal itu mengaku mendapatkan tawaran pekerjaan di Kamboja sebagai karyawan perusahaan dan pramusaji.

Baca Selengkapnya

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

3 hari lalu

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi menjadi korban TPPO dan disekap di Myanmar. Mereka dijanjikan bekerja di bisnis kripto di Thailand.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

4 hari lalu

Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

Kemenlu mengatakan terdapat dua mekanisme pemulangan WNI korban TPPO di luar negeri. Tidak selalu jadi korban TPPO.

Baca Selengkapnya

Fakta WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar: Kerja 15 Jam, Dipukul dan Disetrum

4 hari lalu

Fakta WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar: Kerja 15 Jam, Dipukul dan Disetrum

Sejumlah Sukabumi dikonfirmasi menjadi korban TPPO atau perdagangan orang di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dinilai Lamban Tangani WNI Korban TPPO di Myanmar

4 hari lalu

Pemerintah Dinilai Lamban Tangani WNI Korban TPPO di Myanmar

Pluhan warga Indonesia yang diduga menjadi korban TPPO saat ini tersandera di Myanmar. Mereka dipekerjakan secara paksa dan mendapat siksaan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswi Unsoed Laporkan Kekerasan Seksual, Polresta Banyumas Periksa 10 Orang

4 hari lalu

Mahasiswi Unsoed Laporkan Kekerasan Seksual, Polresta Banyumas Periksa 10 Orang

Polresta Banyumas telah memeriksa 10 orang dalam kasus kekerasan seksual yang dilakukan terhadap mahasiswi Unsoed.

Baca Selengkapnya

Bebas Visa Sesama ASEAN, Ini Rute yang Kerap Dipakai Mengirim WNI ke Myawaddy Myanmar

4 hari lalu

Bebas Visa Sesama ASEAN, Ini Rute yang Kerap Dipakai Mengirim WNI ke Myawaddy Myanmar

Sejumlah WNI diduga terjebak menjadi pekerja online scammer di wilayah konflik Myawaddy Myanmar.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Terima Laporan soal Dugaan TPPO di Kamboja: Korban Sakit Kronis hingga Meninggal Dunia

7 hari lalu

Kemenlu Terima Laporan soal Dugaan TPPO di Kamboja: Korban Sakit Kronis hingga Meninggal Dunia

Handi Musaroni diduga menjadi korban TPPO, gaji tak dibayar perusahaan, sakit kronis, hingga meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Video 20 WNI Disekap dan Disiksa di Myanmar, Kemenlu Deteksi Mereka Ada di Wilayah Terpencil Hpa Lu

7 hari lalu

Video 20 WNI Disekap dan Disiksa di Myanmar, Kemenlu Deteksi Mereka Ada di Wilayah Terpencil Hpa Lu

Kemenlu telah mendeteksi keberadaan 20 WNI yang ada dalam video viral, penyiksaan dan penyekapan di Myanmar. Diduga korban onlien scammer.

Baca Selengkapnya