Serba-serbi Ungkap Kasus Judi Online, Betulkah Milik Orang Indonesia Meski Server di Kamboja?
Reporter
Hendrik Khoirul Muhid
Editor
S. Dian Andryanto
Selasa, 17 September 2024 07:37 WIB
6. Polri ungkap bisnis judi online di Indonesia dikendalikan dari Kamboja
Sementara itu, Satgas Judi Online bidang penindakan, Polri mengungkap bahwa para bandar judi online yang beroperasi di Indonesia mayoritas dikendalikan di kawasan Mekong. Tak hanya di Indonesia, bisnis serupa juga menjamur di wilayah Asia Tenggara.
“Para pelakunya adalah para kelompok-kelompok organized crime yang mengoperasikan perjudian online ini dari Mekong Region Countries. Mekong Region Countries itu adalah Cambodia, Laos, dan Myanmar,” ujar Krishna dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 21 Juni 2024.
Krishna juga mengungkap bahwa banyak dari para bandar judi sengaja merekrut warga negara asal target market pasar perjudian online. Salah satunya warga Indonesia yang direkrut dan diterbangkan ke negara-negara di kawasan Mekong itu.
“Misalnya apabila mereka mau mengembangkan judi online ke Indonesia, maka mereka merekrut orang-orang Indonesia, ratusan orang diberangkatkan, direkrut dari Indonesia diberangkatkan ke negara tersebut (Mekong Region Countries),” katanya.
7. Muncul inisial T, disebut sebagai sosok pengendali judi online
Pemberantasan judi online kian seru setelah Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyebut ada sosok insial T di balik bisnis judi online yang dikendalikan dari Kamboja tersebut. Hal itu disampaikannya di acara pengukuhan komunitas pekerja migran di Medan, Sumatera Utara, pada Selasa, 16 Juli 2024.
Dalam sambutannya, Benny menyebut T sebagai pengendali bisnis judi online dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang mempekerjakan Warga Negara Indonesia (WNI) di Kamboja. Benny menyatakan pernyataannya itu sebenarnya bukan informasi baru. Ia sudah pernah menyampaikan itu tahun lalu.
Dia mengaku sempat menyebutkan sosok itu dalam rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md pada 2023. Jokowi dan para menteri yang hadir, menurut Benny, kaget saat dia menyampaikan informasi itu. Ia heran kenapa Bareskrim baru menindaklanjuti informasi itu saat ini.
“Saya sudah sampaikan itu sejak 2023, enggak tahu kenapa baru dipanggil sekarang,” ujarnya.
Selanjutnya: Pelaku Judi Online Direncanakan dapat Bansos dan Sederet Pembunuhan Akibat Judi Online