Puluhan Mahasiswa Gelar Demonstrasi di Aceh, Tuntut Pencabutan Status Tersangka 6 Rekan Mereka

Rabu, 18 September 2024 15:14 WIB

Puluhan mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) menggelar aksi protes di halaman taman Riyadah Kota Lhokseumawe, Selasa, 17 September 2024. Mereka menuntut Polresta Banda Aceh mencabut status tersangka terhadap enam mahasiswa Unimal dalam kasus dugaan ujaran kebencian terhadap polisi. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan mahasiswa dari Universitas Malikussaleh (Unimal) yang mengatasnamakan diri sebagai Front Rakyat Pro Demokrasi menggelar unjuk rasa di halaman Taman Riyadah Kota Lhokseumawe pada Selasa, 17 September 2024. Mereka menyampaikan protes terhadap tindakan represif Polresta Banda Aceh terhadap enam rekan mereka, yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan ujaran kebencian terhadap polisi.

Mereka membentangkan atribut berupa poster bertuliskan "Polisi Jelek #Percuma Lapor Polisi," dan "Negara Diktator."

Koordinator demo itu, Irvan mengatakan demonstrasi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap enam mahasiswa Unimal yang kini berstatus sebagai tersangka setelah unjuk rasa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) pada 29 Agustus 2024.

Demonstrasi damai itu berubah ricuh ketika aparat kepolisian dari Polresta Banda Aceh melakukan tindakan keras terhadap para demonstran. Irvan mengungkapkan tindakan represif oleh kepolisian meliputi pemukulan, penggunaan bahan peledak untuk meneror massa, serta penangkapan brutal terhadap 16 mahasiswa peserta demo. Beberapa mahasiswa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami cedera serius.

“Kami mengutuk keras tindakan aparat yang tidak hanya melanggar hak-hak kami sebagai warga negara, tetapi juga menodai prinsip-prinsip demokrasi yang harusnya dilindungi,” ujar Irvan dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo Selasa malam, 17 September 2024.

Dalam pernyataan yang disampaikan selama aksi, Irvan dan para demonstran menegaskan bahwa penetapan enam mahasiswa sebagai tersangka merupakan bentuk kriminalisasi dan penyalahgunaan kekuasaan oleh Kasat Reskrim dan Kapolresta Banda Aceh. Mereka menganggap kritik terhadap aparat kepolisian yang dilontarkan melalui spanduk bertuliskan "Polisi Pembunuh" dan "Polisi Biadab" tidak seharusnya dikriminalisasi, melainkan dilihat sebagai bentuk ekspresi yang sah dalam sistem demokrasi.

Advertising
Advertising

Pada demonstrasi hari ini juga diwarnai dengan orasi yang menuntut pencabutan status tersangka dan pengembalian barang-barang yang disita selama penangkapan. Selain itu, para demonstran menyerukan agar aparat kepolisian di Aceh lebih memahami dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang ada, serta tidak menggunakan kekuatan secara sembarangan.

Para mahasiswa mengungkapkan tuntutan mereka secara jelas dan terkoordinasi. Mereka juga mengancam akan melanjutkan protes ke Mabes Polri di Jakarta jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Irvan menegaskan bahwa unjuk rasa ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk menegakkan keadilan dan hak asasi manusia di Aceh.

“Jika tuntutan kami tidak diindahkan, kami siap membawa masalah ini ke level nasional. Ini adalah perjuangan kami untuk memastikan hak-hak kami sebagai mahasiswa dan warga negara dihormati,” ujar Irvan.

Pilihan Editor: Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Sempat Terlihat Warga

Berita terkait

TAUD Sebut Ada 254 Korban Brutalitas Aparat di Demonstrasi Kawal Putusan MK

7 jam lalu

TAUD Sebut Ada 254 Korban Brutalitas Aparat di Demonstrasi Kawal Putusan MK

TAUD menyatakan berhasil mengidentifikasi 254 korban kekerasan fisik yang dilakukan aparat saat demonstrasi Kawal Putusan MK.

Baca Selengkapnya

KPK Kumpulkan Informasi soal Dugaan Korupsi PON 2024 Aceh-Sumut

16 jam lalu

KPK Kumpulkan Informasi soal Dugaan Korupsi PON 2024 Aceh-Sumut

KPK tengah menggali informasi tentang dugaan korupsi penyelanggaraan PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

Khusus Mahasiswa Ilmu Sejarah Bisa Lulus Tanpa Skripsi di FIB Unair

1 hari lalu

Khusus Mahasiswa Ilmu Sejarah Bisa Lulus Tanpa Skripsi di FIB Unair

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (Unair) putuskan mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah dapat lulus tanpa buat skripsi. Apa dasarnya?

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unimal Aceh Sampaikan 3 Tuntutan, Kecam Tindakan Polisi yang Melanggar HAM

1 hari lalu

Mahasiswa Unimal Aceh Sampaikan 3 Tuntutan, Kecam Tindakan Polisi yang Melanggar HAM

Mahasiswa Universitas Malikussaleh Aceh menganggap polisi telah melakukan kriminalisasi terhadap 6 teman mereka.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kasus Perundungan PPDS di Undip

2 hari lalu

6 Fakta Kasus Perundungan PPDS di Undip

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Diponegoro (Undip) sedang disorot karena masalah perundungan.

Baca Selengkapnya

Ricuh Sepak Bola PON 2024: Aceh vs Sulawesi Tengah Wasit Kena Bogem Pemain, Ini Respons Erick Thohir

2 hari lalu

Ricuh Sepak Bola PON 2024: Aceh vs Sulawesi Tengah Wasit Kena Bogem Pemain, Ini Respons Erick Thohir

Terjadi kericuhan pada laga sepak bola PON 2024 saat Aceh lawan Sulawesi Tengah, wasit sampai kena bogem pemain. Apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video Kreatif Nasional Berkat Ide Destinasi Animalium

2 hari lalu

Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video Kreatif Nasional Berkat Ide Destinasi Animalium

Dua mahasiswa UI itu berhasil melewati dua tahap kompetisi, dari tahap daring hingga tahap on site dengan waktu penyuntingan yang sangat terbatas.

Baca Selengkapnya

Hasil Sepak Bola PON 2024: Jatim Bertemu Jabar di Final, Aceh dan Kalsel Berebut Perunggu

2 hari lalu

Hasil Sepak Bola PON 2024: Jatim Bertemu Jabar di Final, Aceh dan Kalsel Berebut Perunggu

Tim sepak bola putra Jawa Timur bakal menantang Jawa Barat di partai final Pekan Olahraga Nasional atau PON 2024.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Kerala India Meninggal karena Virus Nipah

3 hari lalu

Mahasiswa di Kerala India Meninggal karena Virus Nipah

Belum ada vaksin yang bisa mencegah infeksi akibat virus Nipah dan pengobatan untuk mengatasinya.

Baca Selengkapnya

34 Tahanan Perempuan Iran Mogok Makan, Peringati Kematian Mahsa Amini

3 hari lalu

34 Tahanan Perempuan Iran Mogok Makan, Peringati Kematian Mahsa Amini

Tiga puluh empat tahanan perempuan melakukan mogok makan di penjara Iran pada Ahad untuk menandai dua tahun kematian Mahsa Amini.

Baca Selengkapnya