TEMPO.CO, Jakarta - Penyedia makanan bagi 163 siswa SMP Negeri 184 Jakarta yang keracunan ketika berkemah adalah sebuah katering kecil yang hanya membuat makanan jika ada pesanan. Pemilik katering, Siti Rugaya, trauma ketika mengetahui ada ratusan anak yang diduga keracunan setelah menyantap menu nasi kotak buatannya.
Indra Mulya Dermawan, putra Siti Rugaya, mengatakan usaha katering yang dijalankan ibunya hanyalah katering kecil-kecilan. Dia pun tak ingat sejak kapan ibunya berbisnis katering.
"Karena kita bukan katering resmi yang selalu ngurusin makanan. Paling bantu-bantu untuk ngurus makanan, kayak masakan untuk hajatan atau buat arisan, syukuran, gitu-gitu aja sih. Kalau ada pesanan ya dibuat," ujar Indra saat ditemui Tempo di kediaman orang tuanya di Pasar Rebo, Jakarta, Senin, 25 September 2017.
Baca: Siswa SMPN 184 Keracunan, Polisi: Hari Ini Makanan Diteliti BPOM
Menurut Indra, kondisi ibunya saat ini sedang terpukul. Untuk mencegah fisik serta mentalnya semakin lemah, Siti Rugaya belum bisa bertemu siapa pun.
Lelaki 24 tahun itu mengatakan selama ibunya menjalankan usaha katering, belum pernah ada kasus keracunan seperti sekarang. Pihak keluarga juga bingung mengapa makanan yang disiapkan bisa menyebabkan keracunan.
"Itu yang membingungkan kami, terjadinya karena apa, dan masih menjadi pertanyaan besar untuk kami," katanya.
Kuasa hukum Siti Rugaya, Fringkilin Anggiat Marbun, menuturkan kliennya akan bertanggung jawab dan sudah membangun komunikasi bersama pihak sekolah dalam mencari solusi untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Kita bertanggung jawab untuk hal ini, artinya apa pun itu kerugian," ujar Frinkilin.
Menurut dia, dugaan keracunan yang terjadi bukanlah unsur kesengajaan, tapi hal itu adalah musibah yang menimpa kliennya. Fringkilin mengatakan klien dan pihak sekolah masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui penyebab keracunan.
ADAM MAKATITA | TD