TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Purwanta mengatakan pihaknya akan memeriksa rekan dokter Anwari yang memberikan senjata. Senjata tersebut digunakan Anwari untuk mengancam petugas parkir dan penembakan di Gandaria City pada Jumat, 6 Oktober 2017.
Menurut Purwanta, sampai saat ini pihaknya masih melakukan penelusuran terhadap senjata yang digunakan Anwari. Namun, dia belum bisa memberikan informasi kapan pemeriksaan akan dilakukan. “Masih ditelusuri, kan sudah cukup lama (pemberiannya), sekitar tahun 2010,” kata Purwanta di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin, 9 Oktober 2017.
Anwari dipindahkan dari kantor Kepolisian Sektor Kebayoran Lama ke Polres Jakarta Selatan hari ini. Anwari tiba di Polres Metro Jakarta Selatan sekitar pukul 17.05 WIB. Anwari yang mengenakan baju tahanan dan peci, langsung dibawa ke ruang tahanan.
Namun, Purwanta menyebutkan, proses hukum kasus ini masih tetap ditangani oleh Polsek Kebayoran Lama. Anwari dipindahkan karena tahanan di Polsek Kebayoran Lama sudah terlalu penuh.
Sebelumnya, Anwari melakukan pemukulan terhadap seorang petugas parkir dan melakukan penembakan di Gandaria City, Zuansyah, serta penembakan menggunakan senjata api ke arah udara karena tersinggung saat sopirnya dimintai uang parkir Rp 20 ribu. Akibat pemukulan itu, Zuansyah mengalami memar di bagian wajah sebelah kiri.
Saat itu, Anwari menggunakan mobil berpelat nomor 1058-45 milik jajaran dinas di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Polisi akhirnya mengungkapkan ternyata mobil tersebut milik istri Anwari yang bekerja sebagai pegawai negeri dokter spesialis anak di RSPAD Gatot Subroto Jakarta.
Anwari telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang penganiayaan dan Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan. “Ia terancam lima tahun penjara,” kata Purwanta.
Polisi telah mengkonfirmasi identitas pelaku penembakan di Gandaria City. Anwari, bukanlah anggota TNI AD. Anwari merupakan dokter saraf yang memiliki berpraktik di daerah Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
ADAM PRIREZA